Magawa, Si Tikus Pengendus Ranjau di Kamboja Mati

Magawa, seekor tikus penghirup bau ranjau terlihat di Siem Reap, Kamboja, (Foto: PDSA UK via REUTERS)

Tikus pengendus ranjau darat Kamboja, Magawa, yang menemukan lebih dari 100 ranjau darat dan bahan peledak selama lima tahun kariernya, telah meninggal pada usia 8 tahun. Ia meninggalkan warisan abadi dengan banyaknya nyawa yang diselamatkan di negara Asia Tenggara itu.

Magawa, yang meninggal akhir pekan lalu, adalah pahlawan tikus atau "HeroRAT" paling sukses yang dikerahkan oleh badan amal internasional APOPO, yang menggunakan tikus berkantung raksasa Afrika itu untuk mendeteksi ranjau darat dan penyakit TBC.

"Magawa dalam keadaan sehat dan menghabiskan sebagian besar minggu lalu bermain dengan antusiasme yang biasa. Netapi menjelang akhir pekan dia mulai melambat, lebih banyak tidur siang dan menunjukkan nafsu makan yang berkurang di hari-hari terakhirnya," kata organisasi nirlaba itu dalam sebuah pernyataan.

Magawa, seekor tikus pengendus bau ranjau, 25 September 2020. (Foto: PDSA UK via REUTERS)

Sebagai gambaran bagaimana risiko ranjau tersebut, tiga warga Kamboja yang bekerja untuk membersihkan ranjau tewas pada Senin (12/1) di Provinsi Preah Vihear, yang berbatasan dengan Thailand.

Tiga dari kelompok Ranjau Swadaya Kamboja tewas oleh ledakan dari ranjau anti-tank, yang juga melukai dua lainnya, kata Heng Ratana, Direktur Jenderal Pusat Aksi Ranjau Kamboja.

BACA JUGA: Deteksi 39 Ranjau Darat, Tikus Raksasa Dianugerahi Medali Emas

APOPO mengatakan kontribusi Magawa memungkinkan komunitas di Kamboja untuk hidup, bekerja, dan bermain dengan lebih aman.

"Setiap penemuan yang dia buat mengurangi risiko cedera atau kematian bagi masyarakat Kamboja," kata APPO.

Tikus berkantung raksasa Afrika bahkan menerima medali emas pada tahun 2020 dari People's Dispensary for Sick Animals Inggris untuk "keberanian menyelamatkan nyawa dan pengabdian pada tugas."

Magawa, yang pensiun pada Juni 2021, lahir di Tanzania dan pindah ke Siem Reap di Kamboja pada 2016 untuk mulai membersihkan ranjau.

"Seorang pahlawan dikuburkan," kata APPO. [ah/rs]