Mahasiswa Asing Kesulitan Dapat Vaksinasi di AS

Seorang tenaga kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 Pfizer, Selasa, 2 Maret 2021, di lokasi vaksinasi massal di Portland Expo di Portland, Maine. (Foto: AP/Robert F. Bukaty)

Beberapa mahasiswa asing di AS berjuang untuk memperoleh vaksinasi COVID 19 sepenuhnya sebelum kembali ke kampus musim gugur ini.

Sementara kasus COVID 19 meningkat lagi di Amerika Serikat (AS), para mahasiswa internasional yang kembali ke AS kesulitan untuk memperoleh vaksinasi.

Jenny Zhang datang dari China untuk kuliah di Columbia University di New York. Dia sudah disuntik vaksin Sinopharm musim semi lalu di Beijing. Vaksin ini sudah disetujui WHO, dan juga universitasnya. Kini, setelah kembali di AS, Zhang mempertimbangkan suntikan penguat atau booster dari Pfizer atau Moderna.

“Saya agak khawatir dengan vaksinasi karena saya dengar Sinopharm tidak efektif, khususnya terhadap varian Delta," katanya.

Mahasiswa Kent State University mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Kent, Ohio, Kamis, 8 April 2021. (Foto: AP)

Sebelum kembali ke AS pada Mei, Zhang melakukan karantina mandiri selama dua minggu di Dubai.

Seperti China, AS juga membatasi pelaku perjalanan yang datang.

“Saya tinggal di hotel selama dua minggu. Tidak begitu menyenangkan…” kata Jenny Zhang.

Younha Han adalah warga Korea Selatan, dan kembali ke AS agak awal untuk memperoleh vaksinasi, dan dia tinggal bersama tantenya di Virginia. COVID 19 sedang meningkat di Korea Selatan, dan hanya 20% dari penduduk disana memperoleh vaksinasi penuh.

Han kuliah di Pratt Institute di New York dan lembaga itu mensyaratkan mahasiswa harus divaksinasi atau wajib melakukan karantina mandiri selama dua minggu. Suntikan sudah tersedia untuk mahasiswa yang hendak kuliah kembali.

BACA JUGA: Pakar Kesehatan: Orang AS 'Mungkin' Butuh Booster

“Kalau mereka mensyaratkan mahasiswa karantina selama dua minggu, mereka harus menyediakan ruang untuk karantina. Karena banyak mahasiswa asing tidak punya tempat untuk tinggal di AS," ujar Han.

Mahasiswa Syracuse University, Jessica Tran kesulitan memperoleh suntikan di negaranya, Vietnam, di mana vaksinasi belum dimulai sampai Juli.

“Kami mendapat vaksin dari Inggris, China, dan Jepang. Masalahnya, ini bukan vaksin yang sekarang digunakan di AS," katanya.

Sebagaimana kebanyakan universitas di AS, Syracuse mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan para mahasiswa asing berdasarkan masing-masing kasus.

Kebanyakan mahasiswa akan kembali ke universitas mulai dari sekarang sampai pertengahan September. [jm/my]