Mahkamah Agung Amerika Serikat akan mempertimbangkan hak-hak transgender setelah pemerintahan Presiden Joe Biden dan sejumlah keluarga berupaya memblokir larangan di tingkat negara bagian terhadap perawatan penegasan gender.
Negara-negara bagian yang dipimpin oleh gubernur yang berasal dari Partai Republik telah membatasi layanan kesehatan bagi kaum transgender, partisipasi dalam olahraga di sekolah, penggunaan kamar mandi, dan pertunjukan drag show. Sebuah undang-undang di Tennessee melarang anak transgender di bawah umur untuk mengakses terapi hormon dan hormon penghambat pubertas.
Sedikitnya 24 negara bagian telah melarang transpuan dan remaja transpuan untuk berpartisipasi dalam beberapa cabang olahraga perempuan dan anak perempuan. Sementara sedikitnya 11 negara bagian melarang transpuan dan remaja transpuan untuk menggunakan kamar mandi perempuan dan anak perempuan di sekolah-sekolah umum.
Pemerintahan Biden dan negara-negara bagian yang dipimpin oleh Partai Demokrat telah meningkatkan perlindungan bagi individu-individu transgender.
BACA JUGA: Perbedaan Tajam Kandidat Presiden AS soal Hak-Hak LGBTQPergolakan hukum
Pengadilan banding federal Cincinnati telah mengizinkan negara bagian Tennessee dan Kentucky untuk memberlakukan undang-undang yang melarang anak transgender di bawah umur untuk mengakses terapi hormon dan hormon penghambat pubertas setelah terdapat upaya pemblokiran dari pengadilan yang lebih rendah, meskipun tidak ada banding terpisah dari Kentucky.
"Melarang warga negara dan badan legislatif untuk memberikan perspektif mereka tentang kebijakan medis yang berisiko tinggi, di mana kasih sayang kepada anak mengarah ke dua arah, bukanlah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh hakim federal yang memiliki masa jabatan seumur hidup," demikian putusan Pengadilan Banding Sirkuit ke-6.
"Tanpa intervensi segera dari Mahkamah Agung, remaja transgender dan keluarga mereka akan tetap berada dalam ketidakpastian, tidak yakin apakah dan di mana mereka dapat mengakses perawatan medis yang dibutuhkan," ujar para pengacara yang membela para remaja di Tennessee.
Lima puluh tujuh orang transgender telah bergabung dalam gugatan hukum untuk peninjauan kembali ke Mahkamah Agung, termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti aktor Elliot Page.
Pihak penentang menilai pelarangan perawatan transgender untuk anak di bawah umur melanggar Amandemen ke-14 Konstitusi Amerika Serikat, yang menjamin perlindungan dan proses hukum yang setara. Pihak penantang berpendapat amandemen tersebut dilanggar dengan mendiskriminasi individu berdasarkan jenis kelamin dan status mereka sebagai transgender, serta membatasi orang tua untuk mengakses perawatan medis bagi anak-anak mereka.
Asosiasi medis telah mencatat bahwa disforia gender dapat meningkatkan tingkat bunuh diri. Studi jangka panjang sendiri telah menunjukkan efektivitas perawatan penegasan gender.
Anggota parlemen yang mendukung pembatasan mengatakan perawatan tersebut bersifat eksperimental dan mungkin berbahaya.
Mahkamah Agung AS hanya beberapa kali mempertimbangkan masalah terkait LGBTQ+. Pada tahun 2015, Mahkamah Agung melegalkan pernikahan sesama jenis di seluruh Amerika Serikat, dan pada tahun 2020 melarang secara hukum diskriminasi di tempat kerja terhadap karyawan gay dan transgender. Pada 2018, pengadilan memutuskan mendukung pemilik toko roti yang menolak membuat kue untuk pasangan gay karena keyakinan agama Kristennya dan pada tahun 2023, hak-hak kebebasan berbicara mengizinkan bisnis tertentu untuk menolak melayani pernikahan sesama jenis.
Perdebatan tentang kasus ini sendiri akan terjadi pada musim gugur nanti. [em/jm]
Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press dan Reuters.