Mahkamah Agung Brazil Setujui Penyelidikan Terhadap Presiden Temer

Presiden Brasil, Michel Temer, saat berpidato di hadapan Sidang Majelis Umum PBB di New York, 20 September 2016 (Foto: dok).

Seorang hakim Mahkamah Agung Brazil telah mengesahkan penyelidikan awal mengenai tuduhan dari mantan pimpinan perusahaan Transpetro, Sergio Machado, bahwa Presiden Michel Temer pernah meminta secara illegal dana kampanye tahun 2012.

Sergio Machado telah mencapai persetujuan keringanan hukuman sebagai imbalan pengakuan. Ia dituduh tersangkut dalam skandal Lava Jato yang diberitakan luas. Ia mengatakan di pengadilan bahwa Temer pernah meminta sumbangan untuk kampanye pemilihan walikota Sao Paulo bagi Gabriel Chalita.

Transpetro adalah cabang perusahaan Petroleo Brasileiro SA, yang juga bernama Petrobas, perusahaan minyak negara yang telah menjadi pangkal skandal penyuapan yang luas.

Hakim kemudian mengajukan kasus itu kepada Jaksa Agung Rodrigo Janot yang akan menentukan apakah akan memulai penyelidikan resmi terhadap presiden dan politisi lain berdasarkan temuan dalam penyelidikan awal.

Media Brazil melaporkan Temer telah membantah tuduhan ia memohon dana untuk kampanye Chalita, yang pada waktu itu anggota partai politik presiden, PMDB.

Dalam kesaksiannya, Machado mengatakan sumbangan kampanye itu diberikan secara sah oleh perusahaan Queiroz Galvao tetapi sebagai uang suap untuk kontrak yang diperoleh dari Petrobas.

Menurut berita dari situs berita Brazil, G1, persetujuan keringanan tuduhan terhadap Machado mencakup pengembalian kira-kira $23 juta ke kas negara dan tahanan rumah selama tiga tahun. Machado hanya akan diizinkan menerima kunjungan dari pengacara, dokter dan 27 kerabat dekat dan teman-teman.

Kantor pers Temer tidak mau menanggapai kasus tersebut.

Temer mengambilalih jabatan presiden negara itu hampir sebulan lalu, setelah Presiden Dilma Rousseff turun dari jabatan akibat pemakzulan (impeachment). [gp]