Mahkamah Konstitusi Thailand Turunkan PM

Para demonstran anti-pemerintah bernyanyi saat menumpang truk, merayakan keputusan Mahkamah Konstitusi yang meminta Perdana Menteri Yingluck Shinawatra untuk mundur, sebuah kemenangan bagi upaya para demonstran selama enam bulan terakhir di Bangkok (8/5). (AP/Apichart Weerawong)

Pemimpin demonstrasi anti-pemerintah Suthep Thaugsuban (kiri) berpose untuk difoto dengan seorang pendukung dalam sebuah demonstrasi di Bangkok, Thailand (8/5). (AP/Apichart Weerawong)

Pemimpin demonstrasi anti-pemerintah Suthep Thaugsuban menyapa para pendukung dalam sebuah demonstrasi di Bangkok, Thailand (8/5). (AP/Apichart Weerawong)

Para demonstran anti-pemerintah membawa papan-papan bertuliskan perlawanan terhadap Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dalam demonstrasi di pusat kota Bangkok (8/5). (Reuters/Damir Sagol)

Panthep Klanarongran (kiri), presiden Komisi Anti-Korupsi Nasional (NACC), dan anggota Komisi, Vicha Mahakhun, menghadiri konferensi pers di kantor NACC di provinsi Nonthaburi, di luar kota Bangkok (8/5). (Reuters/Chaiwat Subprasom)

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra menyapa para pendukungnya saat meninggalkan kantor Menteri Pertahanan di Bangkok (7/5). (Reuters/Athit Perawongmetha)

Wakil Perdana Menteri Thailand, Niwattumrong Boonsongpaisan, 66, ditunjuk menjadi penjabat baru Perdana Menteri saat Yiungluck Shinawatra diperintahkan mundur oleh Mahkamah Konstitusi (7/5).