Presiden terpilih Meksiko, Pena Nieto dan partainya PRI, dituduh oleh calon yang menempati kedudukan kedua mencuci uang dan membeli suara untuk memperoleh kemenangan.
Mahkamah pemilu tertinggi di Meksiko, Kamis malam, menolak gugatan hukum untuk membatalkan kemenangan Pena Nieto dalam pemilihan presiden tanggal 1 Juli lalu, yang meratakan jalan bagi politisi moderat itu untuk memulai masa jabatan 6-tahun bulan Desember.
Pena Nieto dan Partai Lembaga Revolusionernya, PRI, dituduh oleh calon yang menempati kedudukan kedua, Andres Manuel Lopez Obrador mencuci uang dan membeli suara untuk memperoleh kemenangan, tetapi para hakim mengatakan tidak cukup bukti adanya pelanggaran.
Lopez Obrador, mantan walikota Meksiko City yang berhaluan kiri, mengatakan PRI membeli 5 juta suara dengan dana gelap dan memberi hadiah bagi para pemilih seperti kartu hadiah swalayan, pupuk, semen dan bahkan ternak.
Tetapi, Hakim Flavio Galvan menolak bukti yang diserahkan oleh koalisi kiri mengenai pelanggaran yang dituduhkan dilakukan oleh kampanye Pena Nieto sebagai “kabur, generik dan tidak tepat.”
Keputusan dengan suara bulat oleh Mahkamah Pemilu Federal yang beranggotakan 7 orang itu, akan mengembalikan PRI berkuasa setelah partai itu kalah dalam pemilihan presiden yang pertama kalinya dalam 71 tahun pada pemilu tahun 2000. PRI memerintah Meksiko dengan tangan yang otoriter, tetapi Pena Nieto telah berjanji akan menghentikan praktek buruk partainya di masa lampau.
Di luar ruang pengadilan, kira-kira 200 demonstran berteriak menentang keputusan mahkamah ketika diumumkan.
Pena Nieto dan Partai Lembaga Revolusionernya, PRI, dituduh oleh calon yang menempati kedudukan kedua, Andres Manuel Lopez Obrador mencuci uang dan membeli suara untuk memperoleh kemenangan, tetapi para hakim mengatakan tidak cukup bukti adanya pelanggaran.
Lopez Obrador, mantan walikota Meksiko City yang berhaluan kiri, mengatakan PRI membeli 5 juta suara dengan dana gelap dan memberi hadiah bagi para pemilih seperti kartu hadiah swalayan, pupuk, semen dan bahkan ternak.
Tetapi, Hakim Flavio Galvan menolak bukti yang diserahkan oleh koalisi kiri mengenai pelanggaran yang dituduhkan dilakukan oleh kampanye Pena Nieto sebagai “kabur, generik dan tidak tepat.”
Keputusan dengan suara bulat oleh Mahkamah Pemilu Federal yang beranggotakan 7 orang itu, akan mengembalikan PRI berkuasa setelah partai itu kalah dalam pemilihan presiden yang pertama kalinya dalam 71 tahun pada pemilu tahun 2000. PRI memerintah Meksiko dengan tangan yang otoriter, tetapi Pena Nieto telah berjanji akan menghentikan praktek buruk partainya di masa lampau.
Di luar ruang pengadilan, kira-kira 200 demonstran berteriak menentang keputusan mahkamah ketika diumumkan.