Majelis Nasional Vietnam kembali berkumpul dalam pertemuan ketujuh pada Senin (20/5). Mereka direncanakan akan memberikan suara bagi penunjukan presiden baru. Sebelumnya, presiden Vietnam, yang merupakan pemimpin ranking kelima di negara itu, mengundurkan diri dari jabatannya, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.
Partai Komunis yang berkuasa sejauh ini sudah menentukan dua nama calon untuk mengisi posisi presiden. Keduanya adalah To Lam, yang merupakan Menteri Kepolisian dan Tran Thanh Man, Ketua Majelis Nasional.
Setelah persetujuan dari parlemen, yang mungkin diberikan pekan depan, Jenderal Lam, 66 tahun, akan menggantikan Vo Van Thuong, yang turun dari jabatannya pada Maret, setelah dituduh melanggar aturan partai, hanya sekitar setahun setelah penunjukkannya. Lan tetap akan menjalankan tugasnya sebagai Menteri Kepolisian meski telah dipilih sebagai presiden, menurut Sekretaris Jenderal Parlemen, Bui Van Cuong.
BACA JUGA: Partai Komunis Vietnam Tunjuk Menteri Keamanan Jadi PresidenPresiden di Vietnam memiliki peran seremonial besar, tetapi merupakan salah satu dari empat jabatan politik teratas negara itu. Pejabat di posisi teratas lainnya adalah ketua partai, perdana menteri dan ketua parlemen.
Partai Komunis, pada Senin memilih Tran Thanh Man sebagai ketua Majelis Nasional, menggantikan Vuong Dinh Hue, yang mengundurkan diri bulan lalu karena “sejumlah pelanggaran dan kekurangan”.
Man, 61 tahun, telah menjabat sebagai deputi ketua parlemen sejak 2021. [ns/ab]