Majelis Umum PBB di New York, pada Kamis (11/7), memperingati pembantaian Srebenica yang terjadi pada tahun 1995.
Lebih dari 8.000 Muslim Bosnia diperkirakan tewas dalam penembakan yang dilakukan tentara dan polisi Serbia Bosnia selama beberapa hari pada Juli 1995.
Para pejabat Serbia terus menyangkal bahwa pembunuhan di Srebrenica itu sebagai tindakan genosida.
Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis mengatakan, “Penyangkalan mengenai genosida itu tidak akan menyebabkan keadilan maupun perdamaian, dan setiap negara – terlepas dari jaraknya dari Bosnia-Herzegovina, atau sejarahnya sendiri – memiliki tanggung jawab untuk menjunjung putusan mahkamah internasional yang memberi keadilan kepada para penyintas dan mencegah genosida di dalam wilayah negaranya.”
BACA JUGA: Muslim Bosnia Peringati Pembantaian SrebenicaPembantaian Srebrenica adalah puncak perang Bosnia tahun 1992-1995, yang terjadi setelah pecahnya Yugoslavia
Wakil Sekjen PBB Alice Wairimu mengatakan, “Genosida di Srebrenica merupakan bukti mengerikan mengenai konsekuensi buruk dari tidak adanya tindakan yang diambil dalam menghadapi kebencian. Kita harus memerangi perpecahan dan intoleransi, bangkit membela HAM, dan mendorong saling pengertian serta rekonsiliasi.”
Peringatan pada hari Kamis itu berlangsung hanya beberapa pekan setelah Majelis Umum PBB memutuskan untuk menetapkan 11 Juli setiap tahun sebagai Hari Internasional untuk Merenung dan Memperingati Genosida Srebrenica tahun 1995. [uh/jm]