Pemerintah Malaysia mengatakan, semua pekerja asing harus menjalani tes virus corona sementara banyak bisnis kembali buka di beberapa wilayah di negara itu untuk kali pertama sejak lockdown sebagian dimulai 18 Maret lalu.
Menurut Menteri Koordinator Keamanan yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Pertahanan Malaysia, Ismail Sabri, kasus virus corona meningkat selama akhir pekan, termasuk munculnya klaster baru yang melibatkan pekerja asing di sebuah proyek konstruksi dekat dekat Kuala Lumpur.
“Sebagai akibatnya, pemerintah memutuskan untuk mewajibkan semua pekerja asing di semua sektor, termasuk konstruksi, perpabrikan, perdagangan, dan bahkan restoran menjalani tes COVID-19,” katanya.
Sabri mengatakan, perusahaan yang bertanggung jawab membayar biaya tes tersebut. Tes wajib itu sendiri akan dimulai di Kuala Lumpur dan negara bagian paling kaya di Malaysia, Selangor.
Langkah Malaysia ini tampaknya ditujukan untuk menghindari kesalahan yang dibuat negara tetangganya, Singapura, yang mengabaikan penyebaran virus itu di kalangan pekerja asing. Asrama-asrama padat yang menampung para pekerja asing diketahui menyumbang hampir 90 persen kasus di Singapura yang kini mencapai 18.778.
BACA JUGA: Malaysia akan Longgarkan Restriksi Terkait COVID-19Malaysia memiliki lebih dari 2 juta pekerja asing terdaftar dan lebih dari 2 juta pekerja asing ilegal. Negara itu telah memberlakukan lockdown di beberapa pusat wabah virus itu di Kuala Lumpur dan sebuah pasar serba ada yang melayani banyak pekerja asing.
Pertambahan kasus baru virus corona telah menurun dalam beberapa pekan terakhir di Malaysia, namun ada 227 kasus baru ditemukan pada akhir pekan lalu. Malaysia memiliki 6.298 kasus dengan 105 kematian. [ab/uh]