Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney menyatakan, mata uang virtual, seperti Libra, yang akan dirilis Facebook tahun 2020, kelak bisa menggantikan dolar sebagai penguasa pasar valuta asing. Carney menyampaikan usul, yang masih samar-samar tentang apa yang disebut "Mata Uang Hegemonik Sintetis" itu dalam Simposium Bank Sentral di Jackson Hole, Wyoming, baru-baru ini.
Dolar telah menjadi mata uang acuan dunia sejak perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944, ketika berbagai unit penting ditetapkan untuk nilai dolar. Sejak itu, dolar mempertahankan supremasi globalnya, berkat pengaruh ekonomi dan politik Amerika.
BACA JUGA: Facebook Upayakan Mata Uang Digital LibraMenurut Dana Moneter Internasional, dolar menyumbang hampir 62 persen cadangan devisa global pada triwulan pertama 2019.
Mata uang tunggal Eropa, Euro, berada pada urutan kedua dengan 20,2 persen, sedangkan yuan Tiongkok hanya menyumbang dua persen meskipun negara itu naik ke peringkat kedua ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika.
Gubernur Bank of England Carney, yang akan mengundurkan diri pada Januari, menambahkan, "Dalam jangka panjang, kita perlu mengubah arena permainan ini." Sektor publik, dalam bentuk bank sentral, sebaliknya bisa memberi dukungan terbaik bagi mata uang virtual yang baru, menurut Carney.
Namun para gubernur bank sentral dan pemimpin dunia tetap cemas dengan bermunculannya mata uang virtual saat ini karena mereka tidak diregulasi.
Presiden Amerika Donald Trump mengecam Bitcoin dan Libra karena "didasarkan pada hal yang tidak jelas." Menurut Trump, tidak seperti dolar, kedua mata uang kripto itu tidak memiliki landasan dan tidak bisa diandalkan.
Komentator yakin Amerika tidak mungkin membiarkan dolar kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan utama dunia.
Carney secara eksplisit mengacu ke Libra – mata uang kripto masa depan yang diluncurkan raksasa media sosial Facebook pada Juni lalu. Ia sama sekali tidak menyebut Bitcoin, unit digital paling populer di dunia tetapi didera keresahan.
Libra akan didukung sejumlah aset mata uang untuk menghindari guncangan seperti yang dialami bitcoin dan mata uang kripto lain. Tetapi Libra juga menuai kemarahan bank-bank sentral karena berasal dari sektor swasta.
Sementara Bitcoin terdesentralisasi, Libra akan dikelola bersama oleh 100 perusahaan mitra termasuk Facebook sendiri.(ka/jm)