Tidak seperti kebanyakan komputer saat ini, potensi komputasi kuantum tampaknya tidak terbatas. Hanya sedikit yang kita ketahui tentang teknologi baru ini dan pengetahuan yang sedikit itu hanyalah puncak dari gunung es, kata para ahli.
Film blockbuster “Oppenheimer” berkisah tentang karya fisikawan teoretis Amerika J. Robert Oppenheimer dan pengembangan bom atom.
Ketika mempersiapkan film tersebut, sutradara Christopher Nolan dilaporkan melakukan penelitian besar-besaran terhadap fisika kuantum yang “merupakan studi tentang materi dan energi pada tingkat paling mendasar,” menurut Institut Teknologi California. Nolan ingin mengungkapkan sifat dan perilaku alam semesta, bahan penyusun alam semesta.”
Olivia Lanes, pemimpin global pendidikan dan advokasi tim kuantum di IBM, berbicara dengan VOA melalui Skype. “Komputasi kuantum, pada intinya, adalah kerangka kerja baru dan cara baru untuk melakukan komputasi dan menjalankan algoritma,” jelasnya.
Komputer klasik beroperasi pada bit...
“Dan komputer klasik dapat memproses informasi dengan menerjemahkan segala sesuatu menjadi nol dan satu, dan pemrosesan itu berjalan berdasarkan hukum yang diatur oleh fisika klasik,” lanjut Olivia.
Your browser doesn’t support HTML5
Sementara komputer kuantum beroperasi berdasarkan fisika kuantum, seperti dijelaskan oleh Olivia Lanes. “Komputer klasik memiliki bit biner, sedangkan komputer kuantum memiliki bit yang dapat dimasukkan ke dalam superposisi keadaan, yang berarti sedikit nol, dan pada saat yang sama sedikit satu,” jelasnya.
Artinya, komputer kuantum berpotensi menjadi lebih cepat dan lebih mampu memecahkan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh komputer klasik.
Olivia Lanes mengatakan mekanika kuantum telah merevolusi teknologi dalam banyak hal, mulai dari hard drive di ponsel dan laptop, hingga laser dan GPS.
Teknologi baru ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan pengobatan, membantu mengatasi perubahan iklim, dan dalam pengembangan kapal, perahu, dan pesawat terbang yang lebih cepat dan dapat melakukan perjalanan dengan jarak lebih jauh, katanya.
Sementara itu, para ilmuwan di IBM dan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya juga berupaya membangun perlindungan dalam sistem mereka untuk melindungi diri dari kemungkinan serangan siber pada masa depan dan potensi ancaman keamanan nasional lainnya yang dilakukan oleh peretas komputer kuantum. [lt/ab]