Upacara dimulai dengan 21 tembakan kehormatan sementara tentara yang mengenakan pakaian upacara dan memanggul senapan berdiri tegak di Taman Makam Pahlawan di Manila.
Meskipun tentangan dari koalisi korban kediktatoran Marcos semakin besar, Mahkamah Agung Filipina pekan lalu memutuskan Marcos boleh dikubur di Taman Makam Pahlawan.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyetujui pemakaman mantan diktator itu, mengabaikan penolakan oposisi. Jenazah Marcos diterbangkan diam-diam ke Manila dalam upaya menghindari protes.
Ribuan polisi anti huru hara dan tentara menjaga pemakaman itu dan tidak ada pengunjuk rasa.
Keluarga Marcos melarikan diri dari Filipina pada puncak Revolusi Kekuatan Rakyat yang didukung militer, yang mengilhami gerakan-gerakan demokrasi lain di Asia.
Marcos meninggal di pengasingan di Hawaii pada tahun 1989 dan jenazahnya diawetkan dan dibawa ke kota Batac pada tahun 1993. Sejak itu, dia dipajang dalam peti kaca dan menjadi objek wisata. [as/ab]