Mantan kepala tim keamanan AS di Libya, Letkol Andrew Wood mengatakan hanya ada seorang petugas keamanan diplomatik AS di konsulat Benghazi, beberapa bulan sebelum terjadinya serangan.
Mantan kepala tim keamanan Amerika di Libya mengatakan keamanan di konsulat Amerika di Benghazi hanya cukup untuk melindungi diri sendiri.
Demikian keterangan Letnan Kolonel Andrew Wood, Rabu (11/10) dalam sidang Kongres yang menyelidiki serangan 11 September atas konsulat itu yang menewaskan Dutabesar Christopher Stevens dan tiga lainnya.
Fraksi Republik telah menuduh Departemen Luar Negeri Amerika gagal memenuhi permintaan dari petugas keamanan di konsulat itu untuk memperoleh bantuan keamanan lebih besar.
Wood menggambarkan keamanan di Benghazi sebagai suatu perjuangan yang terus berlangsung selama ia bertugas di Libya. Ia mengatakan hanya ada seorang petugas keamanan diplomatik Amerika di konsulat itu, beberapa bulan sebelum serangan .
Wakil Asisten bidang Keamanan Departemen Luar Negeri Amerika Charlene Lamb, yang bertanggung jawab atas keamanan diplomatik, mengatakan dalam sidang hari Rabu bahwa Benghazi mempunyai jumlah yang wajar petugas keamanan pada waktu serangan terjadi berdasarkan informasi intelijen dan persetujuan antara para pejabat di lapangan dan Washington.
Anggota Kongres dari partai Republik Darrell Issa menungkas bahwa anggapan demikian kedengarannya tidak benar bagi rakyat Amerika. Ia mengatakan penyerbuan ke dalam konsulat itu dan membunuh empat orang hanya memakan waktu beberapa saat.
Namun para anggota Demokrat dalam sidang itu mengemukakan bahwa fraksi Republik telah berkali-kali memotong dana untuk keamanan diplomatik.
Para anggota Republik juga mengecam pemerintahan Obama karena semula mengatakan serangan terhadap konsulat itu adalah bagian dari protes menentang film anti-Islam yang dibuat di Amerika kemudian menyebutnya tindak terorisme yang terencana.
Demikian keterangan Letnan Kolonel Andrew Wood, Rabu (11/10) dalam sidang Kongres yang menyelidiki serangan 11 September atas konsulat itu yang menewaskan Dutabesar Christopher Stevens dan tiga lainnya.
Fraksi Republik telah menuduh Departemen Luar Negeri Amerika gagal memenuhi permintaan dari petugas keamanan di konsulat itu untuk memperoleh bantuan keamanan lebih besar.
Wood menggambarkan keamanan di Benghazi sebagai suatu perjuangan yang terus berlangsung selama ia bertugas di Libya. Ia mengatakan hanya ada seorang petugas keamanan diplomatik Amerika di konsulat itu, beberapa bulan sebelum serangan .
Wakil Asisten bidang Keamanan Departemen Luar Negeri Amerika Charlene Lamb, yang bertanggung jawab atas keamanan diplomatik, mengatakan dalam sidang hari Rabu bahwa Benghazi mempunyai jumlah yang wajar petugas keamanan pada waktu serangan terjadi berdasarkan informasi intelijen dan persetujuan antara para pejabat di lapangan dan Washington.
Anggota Kongres dari partai Republik Darrell Issa menungkas bahwa anggapan demikian kedengarannya tidak benar bagi rakyat Amerika. Ia mengatakan penyerbuan ke dalam konsulat itu dan membunuh empat orang hanya memakan waktu beberapa saat.
Namun para anggota Demokrat dalam sidang itu mengemukakan bahwa fraksi Republik telah berkali-kali memotong dana untuk keamanan diplomatik.
Para anggota Republik juga mengecam pemerintahan Obama karena semula mengatakan serangan terhadap konsulat itu adalah bagian dari protes menentang film anti-Islam yang dibuat di Amerika kemudian menyebutnya tindak terorisme yang terencana.