Mantan komandan militer Serbia, Ratko Mladic, kembali tampil di pengadilan internasional di Den Haag, Senin (5/12). Pengadilan terhadap dirinya atas tuduhan melakukan genosida dan kejahatan perang pada konflik tahun 1990-an itu hampir berakhir.
Setelah lebih dari empat tahun pengadilan terhadap Mladic dilangsungkan di Mahkamah Kejahatan Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY), para penuntut akan memulai sidang argumen penutupan selama tiga hari dan kemungkinan akan menuntut hukuman penjara yang lama.
Mladic, yang kini berusia 74 tahun, telah membantah 11 tuduhan, termasuk dua dakwaaan genosida serta kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas perannya dalam konflik Bosnia dari tahun 1992 hingga 1195, yang merupakan pertumpahan darah terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Tim pembelanya, yang telah berulangkali mengusahakan penghapusan dakwaan terhadap dirinya, kemudian akan diberi waktu tiga hari untuk menyampaikan argumen penutupnya, mulai Jumat.
Tim pembelanya bersikeras menyatakan, Mladic dan pasukannya melakukan tindakan bela diri terhadap serangan pasukan Muslim Bosnia dan bahwa ia adalah korban pengadilan politik.
Mladic terutama dituduh berrtanggungjawab atas pengepungan selama 44 bulan ibukota Bosnia, Sarajevo,yang menewaskan sekitar 10 ribu orang. Ia juga didakwa atas perannya dalam pembantaian terhadap 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebenica pada 1995. [ab/as].