Mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea membantah semua dakwaan terhadapnya pada sidang hari Kamis (31/10).
Mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea membantah semua dakwaan terhadapnya pada hari terakhir sidang bagi para pemimpin rezim Kamboja yang secara luas disalahkan atas kematian sekitar 1,7 juta orang.
Nuon Chea, usia 87 tahun, adalah kepala ideologis Khmer Merah, dan Khieu Samphan, usia 82 tahun, kepala negara, didakwa pengadilan Khmer Merah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Keduanya adalah mantan pemimpin paling senior Khmer Merah yang masih hidup, yang disalahkan atas kematian sebanyak 2 juta warga Kamboja dalam empat tahun Khmer Merah berkuasa.
Nuon Chea mengatakan kepada pengadilan Phnom Penh bahwa ia tidak pernah memerintahkan kader-kader komunisnya untuk melakukan kejahatan. Meskipun ia menyatakan “penyesalan terdalam” untuk para korban Khmer Merah, Nuon Chea yang berusia 87 tahun itu bersikeras mengatakan ia melaksanakan tugasnya untuk negara dan apa yang disebutnya rakyat yang dicintainya.
Dakwaan terhadap Chea mencakup penyiksaan, perbudakan dan pembunuhan karena mereka berperan dalam rezim komunis radikal itu hampir 40 tahun lalu.
Kematian akibat eksekusi, penyakit, penyiksaan dan kelaparan meluas selama pemerintahan Khmer Merah yang brutal tahun 1970-an.
Khieu Samphan, mantan kepala negara gerakan Khmer Merah yang berusia 82 tahun itu, juga diperkirakan akan menyampaikan pernyataan terakhirnya hari Kamis (31/10).
Jaksa sedang mengupayakan hukuman penjara seumur hidup untuk kedua orang itu, yang menyangkal tuduhan terhadap mereka dan mengatakan mereka tidak mengetahui kekejaman terjadi di bawah kekuasaan mereka. Putusan dalam persidangan, yang dikenal sebagai Kasus 002, diperkirakan akan diumumkan dalam setengah tahun pertama 2014, lebih dari dua tahun setelah sidang pengadilan itu dimulai.
Nuon Chea, usia 87 tahun, adalah kepala ideologis Khmer Merah, dan Khieu Samphan, usia 82 tahun, kepala negara, didakwa pengadilan Khmer Merah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Keduanya adalah mantan pemimpin paling senior Khmer Merah yang masih hidup, yang disalahkan atas kematian sebanyak 2 juta warga Kamboja dalam empat tahun Khmer Merah berkuasa.
Nuon Chea mengatakan kepada pengadilan Phnom Penh bahwa ia tidak pernah memerintahkan kader-kader komunisnya untuk melakukan kejahatan. Meskipun ia menyatakan “penyesalan terdalam” untuk para korban Khmer Merah, Nuon Chea yang berusia 87 tahun itu bersikeras mengatakan ia melaksanakan tugasnya untuk negara dan apa yang disebutnya rakyat yang dicintainya.
Dakwaan terhadap Chea mencakup penyiksaan, perbudakan dan pembunuhan karena mereka berperan dalam rezim komunis radikal itu hampir 40 tahun lalu.
Kematian akibat eksekusi, penyakit, penyiksaan dan kelaparan meluas selama pemerintahan Khmer Merah yang brutal tahun 1970-an.
Khieu Samphan, mantan kepala negara gerakan Khmer Merah yang berusia 82 tahun itu, juga diperkirakan akan menyampaikan pernyataan terakhirnya hari Kamis (31/10).
Jaksa sedang mengupayakan hukuman penjara seumur hidup untuk kedua orang itu, yang menyangkal tuduhan terhadap mereka dan mengatakan mereka tidak mengetahui kekejaman terjadi di bawah kekuasaan mereka. Putusan dalam persidangan, yang dikenal sebagai Kasus 002, diperkirakan akan diumumkan dalam setengah tahun pertama 2014, lebih dari dua tahun setelah sidang pengadilan itu dimulai.