Mantan penasihat Trump, Peter Navarro, menyatakan diri tidak bersalah hari Jumat (17/6) atas dua butir tindak pidana ringan berupa penghinaan pada Kongres AS, setelah dia menolak memberi kesaksian atau dokumen kepada Komite DPR yang menyelidiki serangan 6 Januari 2021 terhadap Gedung Capitol.
Navarro yang hadir di Pengadilan Distrik of Columbia pada Jumat, menulis buku setelah meninggalkan Gedung Putih di mana dia membahas tentang rencana penundaan sertifikasi Kongres atas kemenangan Biden pada Pilpres AS 2020 yang dijulukinya “Green Bay Sweep,” demikian dijelaskan dalam dokumen dakwaan terhadapnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Navarro menggambarkan rencana itu sebagai “kesempatan terakhir dan terbaik untuk merebut sebuah pemilihan yang dicuri dari cengkeraman penipuan oleh pihak Demokrat.”
Bukunya secara resmi akan diterbitkan pada September mendatang, kata salah satu pengacaranya pada Jumat. [jm/pp]