Mantan PM Italia yang Tertular Corona Kini di Rumah Sakit

Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, di Zagreb, Kroasia, 21 November 2019. (Foto: dok).

Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, yang memiliki riwayat penyakit jantung dan sejumlah gangguan kesehatan lainnya, dilarikan ke sebuah rumah sakit di Milan, Jumat dini hari (4/9). Seorang ajudannya mengatakan, Berlusconi ditempatkan di rumah sakit sebagai upaya berjaga-jaga setelah diketahui tertular virus corona sebelumnya pekan ini.

Lucia Ronzulli, ajudan tersebut, mengatakan kepada televisi pemerintah, RAI, taipan media berusia 83 tahun itu dibawa ke rumah sakit San Raffaele dalam keadaan baik-baik saja.

Saluran televisi Sky TG24, yang melaporkan dari luar rumah sakit itu, mengatakan, Berlusconi mengalami gejala-gejala dini serangan pneumonia dan diberi masker oksigen untuk membantunya bernafas. Namun, media Italia ini menegaskan bahwa Berlusconi tidak ditempatkan di unit gawat darurat. Sky juga mengatakan, ia datang dengan mobil pribadi dan berjalan kaki ke dalam rumah sakit, di mana ia kemudian menjalani pemindaian sinar X.

Rumah sakit San Raffaele, di Milan, Italia, tempat mantan perdana menteri Italia Silvio Berlusconi dirawat, Jumat, 4 September 2020.


Pada Kamis, Berlusconi, berbicara ke media dengan suara lantang namun sengau dari rumahnya di Milan. Ia mengatakan kepada para pendukungnya bahwa ia sudah tidak lagi merasakan demam atau nyeri. Sebelumnya memang banyak diberitakan, selain mengalami demam, Berlusconi juga merasakan nyeri otot dan tulang. Media-media Italia melaporkan, dua anaknya yang sudah dewasa juga tertular Covid-19 dan saat ini sedang mengisolasi diri.

Berlusconi diketahui sering mengalami gangguan kesehatan serius. Pada 1997, ia sukses melawan kanker prostat. Pada 2006, ia dilaporkan menjalani tes jantung setelah pingsan pada saat berpidato. Beberapa pekan kemudian, ia dipasangi alat pacu jantung di sebuah rumah sakit di AS. Ia juga dilaporkan pernah menjalani operasi saluran pencernaan karena sulit buang air dan menderita radang mata.

Pada Kamis, mantan perdana menteri untuk tiga masa jabatan ini berjanji akan terus berkampanye untuk partai kanan-tengahnya, Forza Italia, yang didirikannya lebih dari 25 tahun lalu namun semakin merosot popularitasnya.

Setelah dinyatakan bersalah melakukan penipuan pajak pada 2013, ia menyerahkan kursi Senatnya. Ia saat ini tercatat sebagai legislator di Parlemen Eropa. [ab/uh]