Mantan Presiden Brazil Jair Bolsonaro dan para pendukungnya berkumpul di Rio de Janeiro pada Kamis (18/7) untuk berkampenye mendukung sekutunya, Alexandre Ramagem, yang menjadi kandidat calon wali kota Rio de Janeiro.
Acara kampanye itu digelar beberapa hari setelah penyelidikan kepolisian federal Brazil melayangkan tuduhan bahwa badan intelijen Brazil, di bawah pengawasan Alexandre Ramagem yang merupakan mantan kepala intelijen, memata-matai pengadilan, anggota legislatif hingga jurnalis selama pemerintahan Bolsonaro.
Bersama Ramagem dan gubernur negara bagian Rio de Janeiro, Claudio Castro, Bolsonaro membanding-bandingkan serangan penikamannya pada tahun 2018 dengan percobaan pembunuhan Donald Trump.
BACA JUGA: Presiden Argentina Cemooh Sosialisme Dalam Kunjungan Pertamanya ke Brazil“Apakah Anda sadar bahwa hanya [politisi] konservatif dan sayap kanan yang diserang? Mereka mencoba membunuh Donald Trump beberapa hari lalu di Amerika Serikat. Keajaiban terjadi di sana juga di sini,” kata Bolsonaro.
Bolsonaro ditikam di bagian perut oleh Adelio Bispo de Oliveira saat digotong para pendukungnya dalam acara kampanye pada tahun 2018.
Bispo de Oliveira ditangkap di lokasi penyerangan. Penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa ia bertindak sendirian tanpa adanya dalang di balik aksi tersebut.
Bolsonaro mengalami pendarahan hebat dan harus menjalani serangkaian operasi akibat serangan tersebut. [rd/uh]