Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro memuji miliarder Elon Musk dalam rapat umum yang dihadiri pendukungnya di pantai Copacabana, Rio de Janeiro, pada Minggu (21/4).
Penyelenggara demonstrasi memperkirakan 100.000 orang hadir dalam acara tersebut. Pihak berwenang tidak merilis hasil penghitungan mereka.
Bolsonaro, yang menjadi sasaran penyelidikan polisi sebelum dan selama empat tahun masa jabatannya, sedang diselidiki atas dugaan berperan dalam kampanye untuk melemahkan kepercayaan terhadap sistem pemungutan suara di Brazil. Puncaknya adalah pemberontakan ribuan pendukungnya yang berlangsung pada 8 Januari 2023 di Brasilia, ibu kota Brzsil.
Pada 8 Februari, polisi menyita paspor Bolsonaro dan menuduh politisi sayap kanan itu mengedit rancangan dekrit untuk membatalkan hasil pemilu 2022, menekan para pemimpin militer untuk ikut kudeta, dan berencana memenjarakan Hakim Agung Alexandre de Moraes.
BACA JUGA: Musk Tangguhkan Kunjungan ke India karena Kasus Penarikan Cybertruck TeslaBulan lalu, polisi federal Brazil secara resmi menuduh Bolsonaro, yang skeptis terhadap vaksin selama pandemi COVID-19, merusak catatan vaksinasinya, sehingga membuka kemungkinan tuntutan pidana.
Pada Minggu, Bolsonaro juga menggunakan kesempatan untuk memuji Elon Musk, salah satu pendiri dan CEO produsen mobil listrik Tesla dan pemilik platform media sosial X, yang disebut Bolsonaro sebagai pembela kebebasan berpendapat. Bolsonaro mendesak massa untuk memberi tepuk tangan meriah kepada miliarder tersebut.
Setelah Musk mengatakan akan menentang keputusan Moraes yang memerintahkan X untuk memblokir akun tertentu, tim pengacara yang mewakili Musk mengatakan kepada Mahkamah Agung Brasil bahwa X akan mematuhi setiap keputusan yang dikeluarkan pengadilan atau pengadilan tertinggi pemilu Brazil, menurut surat yang dilihat kantor berita Reuters, pada Senin (15/4) lalu.
Moraes sedang menyelidiki "milisi digital" yang dituduh menyebar berita palsu dan pesan kebencian selama pemerintahan Bolsonaro.
Mantan presiden tersebut tidak dapat mencalonkan diri hingga 2030. [ka/jm]