Mantan Presiden Peru Fujimori Minta Maaf

Mantan Presiden Alberto Fujimori pada saat menghadiri persidangan kasusnya di sebuah markas polisi di pinggiran Kota Lima, 28 Juni 2016.

Mantan presiden Peru yang sakit, Alberto Fujimori, Selasa (26/12), meminta maaf kepada rakyat Peru, dua hari setelah menerima pengampunan yang kontroversial dari Presiden Pedro Pablo Kuczynski.

Dalam sebuah video Facebook yang direkam dari tempat tidurnya di rumah sakit , Fujimori berkata, "Saya sadar bahwa hasil pemerintahan saya diterima dengan baik di satu pihak, tapi saya akui bahwa saya telah mengecewakan rekan-rekan lain, dan saya meminta mereka untuk memaafkan saya dengan sepenuh hati saya."

Pada Minggu (24/12), Presiden Kuczynski memberi pengampunan medis kepada mantan pemimpin otoriter tersebut, yang sedang menjalani hukuman penjara 25 tahun atas pelanggaran HAM, korupsi danmemberi izin kepada regu-regu tembak untuk membunuh lawan-lawan politiknya dalam masa jabatannyasebagai Presiden pada 1990 sampai 2000.

Fujimori berterima kasih pada Kuczynski atas pengampunan tersebut dan mengatakan sebagai orang bebas, dia akan mendukung seruan presiden untuk rekonsiliasi di negara itu.

Fujimori, 79 tahun, dibawa ke rumah sakit Sabtu (23/12) malam, setelah tekanan darahnya turundan detak jantung tidak teratur.Dokternya, Alejandro Aguinaga, membantah tuduhan bahwa itu adalah tipu muslihat untuk mendapatkan pengampunan .

Keputusan Kuczynski untuk memaafkan pendahulunya itu, yang menurutnya karena alasan kemanusiaan, memicu demonstrasi malam Natal di pusat kota Lima. Dalam demonstrasi tersebut, Polisi menembakkan gas air mata ke sejumlah lawan Fujimori, saat mereka melambaikan foto-foto korban sebuah kampanye melawan pemberontakan.

Fujimori dikagumi oleh sebagian orang Peru karena memberantas pemberontak Maois, tapi para pengkritik menganggapnya sebagai diktator yang korup. [sp/ii]