Mantan presiden Ukraina yang mengasingkan diri, yang dinyatakan bersalah memicu konflik separatis di bagian timur negara itu, memperingatkan kemungkinan adanya penipuan suara pada pemilihan presiden mendatang.
Ukraina akan memilih presiden baru pada tanggal 31 Maret. Mantan Presiden Viktor Yanukovych lari dari negara itu pada Februari 2014, menyusul berbulan-bulan protes anti-pemerintah. Rusia memanfaatkan seruan Yanukovich untuk mengirim pasukan ke Ukraina sebagai justifikasi penganeksasian Semenanjung Krimea.
Yanukovych berbicara kepada pers, Rabu (6/2), di Moskow, setelah lebih dari setahun mengambil sikap bungkam. Ia mengatakan, ia tidak mendukung siapapun dari lebih 30 kandidat presiden namun menuduh Presiden Petro Poroshenko merencanakan penipuan suara.
Sebuah pengadilan Kiev bulan lalu menyatakan Yanukovych bersalah melakukan tindakan makar dan membantu Rusia menganeksasi Krimea. [ab]