Seorang pembelot Korea Utara berpangkat tinggi mengatakan bentrokan dengan Pyongyang mengenai program nuklirnya telah memperkuat kepemimpinan Kim Jong-un, tapi kritik terus-menerus terhadap isu hak asasi manusia dan meningkatkan informasi dari dunia luar negeri pada akhirnya akan menyebabkan jatuhnya rezim otoriter dan represif itu.
Thae Yong-ho, mantan wakil duta besar Korea Utara di London, membelot ke Korea Selatan pada bulan Juli, dan baru-baru ini menjadi seorang analis Institut Strategi Keamanan Nasional, sebuah lembaga penelitian yang berafiliasi dengan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Thae telah mulai berbicara kepada media di Seoul, memberikan wawasan ke dalam pola pikir kepemimpinan Kim Jong-un, dan bagaimana cara terbaik bagi masyarakat internasional untuk membantu perubahan. [as/uh]
Thae Yong-ho, mantan wakil duta besar Korea Utara di London, membelot ke Korea Selatan pada bulan Juli, dan baru-baru ini menjadi analis Institut Strategi Keamanan Nasional, lembaga penelitian yang berafiliasi dengan Badan Intelijen Nasional Korsel.