Italia mengatakan, Jumat (15/11), bahwa sebuah peluru artileri yang tidak meledak menghantam pangkalan kontingen Italia dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. Israel berjanji akan menyelidikinya.
Pemerintah Italia dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani berbicara Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar dan memprotes serangan Israel terhadap personel dan infrastrukturnya di Pasukan Sementara PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL).
Tajani mengatakan keselamatan para prajurit di UNIFIL harus terjamin dan menekankan serangan tersebut “tidak dapat diterima.”
Menurut pernyataan pemerintah Italia, Saar telah "menjamin penyelidikan segera" atas insiden penembakan tersebut.
Didirikan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB pada 2006, misi PBB yang beranggotakan 10.000 orang ditempatkan di Lebanon selatan untuk memantau pertikaian di sepanjang “garis biru” yang memisahkan Lebanon dari Israel.
Sejak Israel melancarkan serangan darat di Lebanon melawan kombatan kelompok Hizbullah pada akhir September, UNIFIL menuduh Pasukan Pertahanan Israel sengaja menyerang pangkalannya, termasuk dengan menembaki anggota pasukan penjaga perdamaian dan menghancurkan menara pengawas. [ft/pp]