Maroko telah mengirimkan 40 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui bandara Israel, kata seorang sumber diplomatik pada Selasa (12/3), dalam upaya terbaru untuk mendiversifikasi rute bantuan ke wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.
Bantuan pangan telah tiba di bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv, sebelum dialihkan ke pihak Bulan Sabit Merah Palestina di penyeberangan Kerem Shalom, di antara Israel dan Gaza, ungkap sumber diplomatik Maroko yang berbicara dengan syarat anonim kepada AFP.
Kementerian Luar Negeri Maroko mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Maroko adalah negara pertama yang mengirimkan bantuan kemanusiaannya melalui rute darat yang belum pernah dilalui sebelumnya.”
Sejak perang Israel-Hamas dimulai 7 Oktober silam, truk-truk bantuan biasanya memasuki Jalur Gaza lewat Mesir.
BACA JUGA: Bocah Laki-laki Palestina Ditembak Mati Polisi Israel Dalam Bentrokan di Yerusalem TimurSementara itu, pejabat Israel tidak dapat segera mengonfirmasi apakah inisiatif Maroko itu merupakan bantuan asing pertama via jalur darat yang dikirimkan melalui wilayah Israel.
Sumber diplomatik itu mengatakan bahwa hubungan Maroko dengan Israel, yang diresmikan dalam perjanjian normalisasi yang dimediasi AS, membantu melancarkan operasi tersebut.
“Maroko selalu mengatakan bahwa hubungannya dengan Israel bertujuan untuk mewujudkan perdamaian di kawasan dan kepentingan Palestina,” sumber itu mengatakan kepada AFP.
PBB telah berulang kali memperingatkan akan terjadinya kelaparan di Gaza akibat pengepungan Israel yang diberlakukan usai serangan Hamas pada 7 Oktober, yang memicu pecahnya kembali perang tersebut dan kini telah memasuki bulan keenam.
Sebagian besar bantuan masuk melalui Rafah, kota di Gaza selatan yang berbatasan dengan Mesir. Akan tetapi, PBB dan lembaga bantuan lainnya mengatakan baru sebagian kecil pasokan yang dibutuhkan untuk menopang kehidupan masyarakat Gaza yang berjumlah 2,4 juta orang yang sudah berhasil masuk.
Sebuah kapal amal asal Spanyol yang membawa 200 ton pasokan makanan untuk Gaza berlayar pada hari Selasa dari Siprus, dengan harapan dapat membuka koridor maritim untuk meringankan krisis kemanusiaan mengerikan yang sedang terjadi di sana.
Pada hari yang sama, empat kapal Angkatan Darat AS berlayar meninggalkan Amerika Serikat sambil membawa peralatan untuk membangun pelabuhan sementara di pesisir Gaza untuk membantu pendistribusian pasokan bantuan.
Perang Israel-Hamas kembali pecah pada 7 Oktober setelah Hamas menyerang Israel selatan dan menewaskan sekitar 1.160 orang, yang sebagian besarnya warga sipil, menurut data AFP yang didasarkan pada angka resmi Israel.
Pada gilirannya, gempuran bom dan serangan darat Israel telah menewaskan 31.184 orang di Gaza, yang sebagian besarnya perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas. [rd/jm]