Pesawat bertenaga surya, Solar Impulse, berhasil mendarat di bandara internasional Rabat, Maroko menyelesaikan 19 jam penerbangan dari Madrid (5/6).
Maroko menyambut kedatangan pesawat terbang bertenaga sinar matahari yang terbang dari Madrid (Spanyol) ke Rabat (Maroko), merayakan penerbangan antar-benua pesawat berawak tanpa menggunakan bahan bakar minyak pertama di dunia.
Pesawat Solar Impulse menyelesaikan penerbangan 830 kilometer itu Selasa malam, dan mendarat di bandara internasional Rabat setelah lepas landas dari ibukota Spanyol 19 jam sebelumnya. Pilot tunggal pesawat tersebut, pengembara Swiss Bertrand Piccard, tersenyum ketika muncul dari kokpit kecil dan disambut oleh para anggota timnya dan pihak berwenang Maroko.
Bertrand Piccard mengatakan ia merasakan suatu hal yang luar biasa dalam dirinya saat pesawat yang dikendarainya menyeberangi selat Gibraltar yang memisahkan Eropa dan Afrika.
Para pengurus timnya memilih Maroko sebagai tujuan penerbangan pertama Solar Impulse tersebut untuk menonjolkan rencana negara Afrika Utara, yang berkeinginan membangun pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia. Pimpinan Moroccan Agency for Solar Energy, Mustafa Bakkoury menyambut kedatangan Piccard di bandara dan mengatakan Maroko mendukung pesan pilot tersebut mengenai pentingnya energi yang dapat diperbaharui kembali.
“Energi surya bukan lagi hanya digunakan dalam dunia ilmiah, tetapi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” kata Bakkoury.
Bakkaoury mengatakan Maroko berencana untuk memulai pembangunan pembangkit energi matahari di kota Ouarzazate, Maroko Tengah, tahun 2014. Pembangkit ini merupakan bagian dari upaya Maroko untuk mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil dan menghasilkan duaribu megawatt energi matahari sebelum tahun 2020.
Pesawat Solar Impulse menyelesaikan penerbangan 830 kilometer itu Selasa malam, dan mendarat di bandara internasional Rabat setelah lepas landas dari ibukota Spanyol 19 jam sebelumnya. Pilot tunggal pesawat tersebut, pengembara Swiss Bertrand Piccard, tersenyum ketika muncul dari kokpit kecil dan disambut oleh para anggota timnya dan pihak berwenang Maroko.
Bertrand Piccard mengatakan ia merasakan suatu hal yang luar biasa dalam dirinya saat pesawat yang dikendarainya menyeberangi selat Gibraltar yang memisahkan Eropa dan Afrika.
Para pengurus timnya memilih Maroko sebagai tujuan penerbangan pertama Solar Impulse tersebut untuk menonjolkan rencana negara Afrika Utara, yang berkeinginan membangun pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia. Pimpinan Moroccan Agency for Solar Energy, Mustafa Bakkoury menyambut kedatangan Piccard di bandara dan mengatakan Maroko mendukung pesan pilot tersebut mengenai pentingnya energi yang dapat diperbaharui kembali.
“Energi surya bukan lagi hanya digunakan dalam dunia ilmiah, tetapi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” kata Bakkoury.
Bakkaoury mengatakan Maroko berencana untuk memulai pembangunan pembangkit energi matahari di kota Ouarzazate, Maroko Tengah, tahun 2014. Pembangkit ini merupakan bagian dari upaya Maroko untuk mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil dan menghasilkan duaribu megawatt energi matahari sebelum tahun 2020.