Masa Pembebasan Mantan PM Pakistan Khan Diperpanjang, Pendukung akan Diadili di Mahkamah Militer

Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan (tengah) tiba di pengadilan tinggi di Lahore pada 15 Mei 2023. (Foto: AFP)

Mantan PM Pakistan Imran Khan mendapatkan perpanjangan pembebasan dengan jaminan hingga 31 Mei, kata pengacaranya pada Rabu (17/5). Sementara itu seorang pejabat mengumumkan orang-orang yang terlibat dalam protes kekerasan terkait penangkapannya akan diadili di mahkamah militer.

Khan diizinkan bebas dengan jaminan oleh Pengadilan Tinggi Islamabad Jumat lalu setelah ia ditangkap pada 9 Mei. Penangkapan tersebut memicu protes kekerasan di berbagai penjuru Pakistan dan menewaskan sedikitnya delapan orang.

Pengadilan memperpanjang pembebasan dengan jaminan, yang seharusnya berakhir pada Rabu ini, karena jaksa meminta lebih banyak waktu untuk menyiapkan rincian kasus terhadapnya, kata pengacara Khan, Faisal Chaudhry, kepada Reuters.

Penangkapan mantan perdana menteri itu, yang disingkirkan dalam mosi tak percaya di parlemen pada April tahun lalu, telah memperdalam ketidakstabilan politik di negara di Asia Selatan yang berpenduduk 220 juta itu.

BACA JUGA: Pakistan Hadapi Tentangan terkait Rencana Mengadili Warga Sipil di Pengadilan Militer

Pakistan sedang menghadapi krisis ekonomi terburuknya, dan mengalami penundaan yang lama untuk mendapatkan bantuan dari Dana Moneter Internasional yang sangat penting guna mencegah krisis neraca pembayaran.

Ribuan pendukung Khan telah menyerang dan membakar banyak bangunan pemerintah dan umum, termasuk markas besar militer, menyusul penangkapannya.

Hari Rabu, menteri informasi provinsi Punjab, Amir Mir, mengatakan, mereka yang dituduh menyerang militer akan diadili oleh mahkamah militer.

Berbagai organisasi HAM sebelumnya menyatakan keprihatinan karena mahkamah militer kerap melakukan persidangan ringkas yang hanya mendengarkan bukti-bukti singkat.

Khan, yang menghadapi tuduhan korupsi yang ia sangkal, tidak mengaku terkait dengan mereka yang terlibat pembakaran itu, menuntut penyelidikan yang tidak memihak. [uh/lt]