Saksi mata mengatakan sebagian penyerang menuduh organisasi bantuan internasional membawa virus mematikan tersebut ke wilayah itu.
Pemerintah Guinea pada Sabtu (5/4) meminta rakyat tenang, setelah massa menyerang klinik penanganan tempat korban virus Ebola sedang dirawat.
Serangan itu terjadi Jumat di kota Macenta, Guinea selatan, terhadap klinik yang dikelola Doctors Without Borders (Dokter tanpa Batas).
Saksi mata mengatakan sebagian penyerang menuduh organisasi bantuan internasional itu membawa virus mematikan tersebut ke wilayah itu.
Insiden itu memaksa Doctors Without Borders menghentikan pengobatan di lokasi itu dan mengevakuasi timnya.
Dalam pernyataan Sabtu, pemerintah mendesak warga agar mendukung petugas bantuan internasional. Dikatakan, mereka adalah "mitra" dalam upaya negara itu memberantas epidemi Ebola.
Organisasi Kesehatan Sedunia mengatakan setidaknya sudah 93 orang meninggal akibat Ebola di Afrika Barat, umumnya di Guinea.
Virus yang sangat menular itu menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.
Ini wabah besar pertama Ebola di Afrika Barat. Wabah sebelumnya terjadi di negara-negara Afrika Tengah, termasuk Uganda dan Republik Demokratik Kongo.
Serangan itu terjadi Jumat di kota Macenta, Guinea selatan, terhadap klinik yang dikelola Doctors Without Borders (Dokter tanpa Batas).
Saksi mata mengatakan sebagian penyerang menuduh organisasi bantuan internasional itu membawa virus mematikan tersebut ke wilayah itu.
Insiden itu memaksa Doctors Without Borders menghentikan pengobatan di lokasi itu dan mengevakuasi timnya.
Dalam pernyataan Sabtu, pemerintah mendesak warga agar mendukung petugas bantuan internasional. Dikatakan, mereka adalah "mitra" dalam upaya negara itu memberantas epidemi Ebola.
Organisasi Kesehatan Sedunia mengatakan setidaknya sudah 93 orang meninggal akibat Ebola di Afrika Barat, umumnya di Guinea.
Virus yang sangat menular itu menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.
Ini wabah besar pertama Ebola di Afrika Barat. Wabah sebelumnya terjadi di negara-negara Afrika Tengah, termasuk Uganda dan Republik Demokratik Kongo.