Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis hari Kamis (24/8) mengatakan dalam kunjungan ke Ukraina bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan kemungkinan memberikan senjata pertahanan yang mematikan kepada negara yang dikoyak perang itu.
Ketika ditanya apakah Rusia mungkin akan menganggap langkah itu sebagai ancaman, Mattis menjawab, “persenjataan defensif tidak provokatif kecuali bagi penyerang.”
Pemerintahan Obama berpendapat penjualan senjata pertahanan kepada Ukraina akan memprovokasi Rusia, tetapi para pejabat pemerintahan Trump telah mempertimbangkan kembali rencana yang dulu ditolak itu.
Dalam jumpa pers gabungan bersama Mattis seusai pembicaraan hari Kamis, Presiden Ukraina Petro Poroshenko tidak menjawab langsung ketika ditanya mengenai kapan akan ada transfer senjata jenis apapun, namun ia mengemukakan bahwa senjata defensif akan menaikkan harga yang harus dibayar Rusia jika memutuskan untuk menyerang pasukan dan wilayah Ukraina.
Mattis, yang menegaskan lagi komitmen Amerika pada Ukraina ketika berkunjung ke Kyiv, mengatakan Washington tidak dapat menerima tindakan Rusia mencaplok Crimea tahun 2014. Ia menambahkan, Rusia ingin mengubah garis perbatasan internasional dengan kekuatan, dan karena itu, sanksi-sanksi Amerika terhadap Rusia akan tetap berlaku sampai Moskow mengubah perilakunya. [ds]