Sejauh ini belum jelas di mana mayat-mayat itu disimpan.
Namun, kantor berita Reuters hari Minggu melaporkan bahwa mayat-mayat dari pesawat yang ditembak jatuh itu disimpan dalam gerbong-gerbong yang didinginkan di sebuah stasiun kereta api di kota Torez, 15 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat itu.
Ada kemarahan internasional dan kekhawatiran tentang kontaminasi terhadap lokasi jatuhnya pesawat itu sebelum para penyelidik diberi akses yang terus dibatasi oleh pemberontak pro-Rusia yang menguasai wilayah itu.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott hari Minggu mengatakan lokasi jatuhnya pesawat itu “benar-benar kacau.”
“Saya telah memanggil menteri perdagangan Rusia untuk menghadiri pertemuan dan saya membuatnya jelas mengenai keprihatinan dan ketidakpuasan saya terkait cara penanganan masalah ini. Rusia mengontrol wilayah itu. Rusia mendukung pemberontak. Rusia sangat mungkin memasok senjata di wilayah itu. Jadi, Rusia tidak bisa cuci tangan dalam masalah ini,” ujar Abbott.
Perdana Menteri Abbot mengatakan dalam wawancara dengan Radio Australia ABC bahwa dia khawatir perusakan barang bukti akan berlanjut sebab “tidak ada orang yang berwenang di lapangan.”
“Kekhawatiran saya, Rusia akan mengatakan yang benar, tetapi di lapangan, gangguan terhadap lokasi, gangguan terhadap para penyelidik, dan gangguan pada perlakuan yang bermartabat terhadap mayat-mayat korban akan terus berlanjut. Itulah kekhawatiran saya,” tambahnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan laporan-laporan bahwa mayat-mayat dan puing-puing telah dipindahkan dari lokasi yang tidak diamankan serta barang-barang bukti yang telah dirusak merupakan “penghinaan terhadap mereka yang telah kehilangan orang-orang tercinta dan terhadap martabat yang layak diberikan kepada para korban.”
Psaki mengatakan para pemantau Eropa memiliki akses ke lokasi jatuhnya pesawat itu hari Sabtu untuk waktu kurang dari tiga jam dan hari Jumat mereka hanya diizinkan berada di lokasi itu selama 75 menit.
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry hari Sabtu mengatakan Amerika “sangat prihatin” dengan laporan-laporan bahwa puing-puing dan jenazah para korban telah diambil dari lokasi jatuhnya pesawat naas itu.
Sejauh ini, bukti-bukti menunjukkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH-17 ditembak jatuh dengan rudal hari Kamis di atas wilayah Donetsk, Ukraina timur, yang dikuasai pemberontak pro-Rusia.
Pesawat itu sedang dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Seluruh 298 orang dalam pesawat itu tewas. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Belanda.