Mayoritas Warga AS Lihat Korea Utara sebagai Ancaman Teratas

Uji coba misil Korea Utara, Hwasong-12 (foto: ilustrasi). Kebanyakan warga AS menganggap Korea Utara sebagai ancaman paling langsung bagi Amerika.

Sewaktu Presiden Donald Trump bersiap untuk memulai lawatan 12 hari ke lima negara di Asia, kebanyakan orang Amerika menganggap Korea Utara sebagai ancaman paling langsung bagi Amerika.

Trump dijadwalkan mengunjungi Korea Selatan, seteru Korea Utara pada tanggal 7-8 November, untuk persinggahan kedua dari lawatan itu.

Dalam perjalanan tersebut, pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan para pemimpin dunia lainnya diperkirakan akan berpusat pada soal bagaimana menangani perkembangan senjata nuklir dan rudal balistik Pyongyang yang terus berlangsung.

"Tujuan kami bukanlah perang, melainkan pelucutan nuklir Korea yang lebih lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah," kata Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis di Zona Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan, Jumat lalu.

Presiden AS tidak akan pergi ke DMZ dan melihat ke Korea Utara, menghindari peluang berfoto yang sangat simbolis yang dilakukan oleh sekitar separuh dari pendahulunya sejak Perang Korea.

Kunjungan DMZ ditandai secara resmi oleh tiga anggota Kabinet Trump yang telah melakukannya tahun ini, sebagai "terus terang saja, sedikit klise".

Sebagai gantinya, Angkatan Laut AS kemungkinan akan memberikan latar belakang tepat waktu yang mewakili komitmen Amerika untuk melindungi Korea Selatan.

Tiga kapal induk AS diperkirakan akan melakukan latihan gabungan pertama mereka dalam satu dasawarsa sewaktu Presiden tiba di semenanjung itu, untuk memamerkan kepada Korea Utara kekuatan penangkal Angkatan Laut terbesar di dunia. [ps/al]