Media Hambat Inggris Gelar Piala Dunia 2018

Upaya Pangeran William, PM David Cameron, dan David Beckam untuk menjadikan Inggris tuan rumah Piala Dunia 2018 terganggu oleh tuduhan korupsi yang dilancarkan media Inggris terhadap FIFA.

Kegagalan Inggris untuk menggelar Piala Dunia 2018 sebagian disebabkan tuduhan korupsi yang dilancarkan media Inggris terhadap FIFA.

Presiden Asosiasi Sepakbola Jepang Junji Ogura mengatakan tawaran Inggris untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 terganggu oleh tuduhan korupsi yang dilancarkan media Inggris terhadap FIFA.

Ogura, Ketua Delegasi Jepang yang gagal menggelar Piala Dunia 2022 dan salah seorang dari 22 anggota komisi eksekutif yang memilih tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 Kamis lalu, mengatakan beberapa rekan anggota eksekutif “marah” atas tuduhan korupsi oleh media Inggris itu.

Ogura dikutip kantor berita Jepang Kyodo mengatakan, “laporan-laporan itu jelas mempengaruhi tawaran Inggris. Itu sudah pasti.”

Laporan harian Sunday Times, berdasarkan penyelidikan ketat dan menerbitkan kasus itu sebelum pemilihan hari Kamis, menyebabkan FIFA melarang Amos Adamu dari Nigeria dan Reynald Temarii dari Tahiti untuk ikut memilih.

Ogura, 72 tahun, mengatakan ide untuk “menuntut harian itu” muncul pada pertemuan eksekutif dan sebagian anggota merasa bahwa tuduhan itu disebabkan oleh rasisme.

BBC juga melaporkan sebelum pemungutan suara bahwa tiga anggota komisi eksekutif FIFA melakukan korupsi tahun 1990-an dari perusahaan marketing FIFA.

Inggris tersingkir dalam putaran pertama pemungutan suara dengan hanya meraih dua dari 22 suara. Rusia dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar tahun 2022.