Seorang pria Korea Selatan telah membelot ke Korea Utara untuk secara permanen tinggal di sana dan bekerja untuk penyatuan Korea Utara dengan Korea Selatan. Demikian menurut media pemerintah Pyongyang.
Choe In-guk adalah putra dari dua diplomat tingkat tinggi yang juga membelot ke Korea Utara yang komunis pada tahun 1984 setelah terjadi perselisihan politik dengan Presiden Korea Selatan ketika itu Park Chung-hee.
Situs web Korea Utara Uriminzokkiri yang dikelola oleh pemerintah melaporkan bahwa Choe akan bekerja dengan bimbingan dari pemimpin negara itu Kim Jong-un.
Situs web itu menerbitkan gambar-gambar dan rekaman yang memperlihatkan Choe yang mengenakan baret sedang membaca pernyataan pada saat kedatangannya di bandara internasional Pyongyang.
Choe mengatakan usianya sudah lebih dari 70 tahun dan bahwa ia membuat keputusan untuk memenuhi” keinginan menjelang ajal” orang tuanya agar dia “mengikuti” Korea Utara dan bekerja untuk penyatuan kedua negara. Demikian menurut sebuah pernyataan tertulis yang diterbitkan di situs web itu.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan Choe berada di Korea Utara tanpa izin khusus dari pemerintah Seoul. Seorang juru bicara kementerian mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa pihak berwenang berusaha mencari tahu perincian tentang perjalanan Choe ke Korea Utara.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa Choe diizinkan untuk melakukan 12 perjalanan ke Korea Utara sejak tahun 2001 untuk mengunjungi pemakaman orang tuanya dan menghadiri peringatan kematian ibunya.
Pembelotan warga Korea Selatan ke Korea Utara sangat jarang terjadi dan Korea Utara diketahui telah memulangkan mereka pada masa lalu. [lt/es]