Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengirim tambahan vaksin COVID-19 ke Meksiko. Rencana itu diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintahan Biden pada Senin (9/8), ketika Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Wakil Presiden AS Kamala Harris berbicara melalui telepon.
Sebelumnya, Lopez Obrador mengungkapkan bahwa ia dan Harris akan membahas pembukaan kembali perbatasan AS-Meksiko, imigrasi dan vaksin COVID-19, lonjakan infeksi baru virus corona di Meksiko.
Berbicara pada sebuah konferensi pers regular pagi hari, Presiden Obrador menyampaikan vaksinasi di sepanjang perbatasan Meksiko dengan AS menyebabkan jumlah pasien rawat inap dan kematian menurun, meskipun infeksi di dalam negeri kedua negara itu meningkat.
"Hari ini saya sarankan agar kita dapat tunjukkan bahwa kita tidak membahayakan masyarakat," kata Lopez Obrador di utara kota Ciudad Juarez, di seberang perbatasan dengan El Paso, Texas.
Berbicara sebelum pembicaraan bilateral itu, yang dimulai pukul 16.00 waktu setempat, seorang pejabat senior AS mengatakan Washington akan mengirim lebih banyak vaksin ke Meksiko, kemungkinan dari beberapa produsen, termasuk Moderna Inc dan AstraZeneca.
Pejabat itu mengatakan AS telah meminjamkan beberapa juta dosis vaksin kepada Meksiko, berbagi dosis yang lebih banyak dibandingkan negara lain mana pun, hal ini mencerminkan pentingnya hubungan bilateral terkait dengan vaksinasi.
Perbatasan sepanjang 3.200 km antar kedua negara itu telah ditutup bagi perjalanan yang tidak penting sejak awal pandemi virus corona tahun lalu. [mg/jm]