Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgaray Caso, Selasa (3/4), mengatakan melalui Twitter, pemerintahnya meminta AS mengklarifikasi pernyataan Presiden Donald Trump terkait rencananya untuk mengerahkan pasukan Amerika Serikat ke perbatasan Amerika dengan Meksiko untuk mencegah berlanjutnya arus imigrasi ilegal.
Caso mengatakan, Meksiko akan menentukan sikapnya berdasarkan klarifikasi tersebut, dan akan selalu mempertahankan kedaulatan dan kepentingan nasionalnya.
Trump, sebelumnya pada hari yang sama, mengumumkan rencana itu kepada wartawan. "Saya pikir itu harus kita lakukan," kata Presiden Trump dalam menanggapi pertanyaan wartawan pada acara sore hari di Gedung Putih.
Presiden dan beberapa anggota kabinet, termasuk Menteri Pertahanan James Mattis, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirsten Nielsen, dan Jaksa Agung Jeff Sessions, Selasa (3/4), mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi strategi pemerintahannya itu.
Baca juga: Cegah Imigran, Trump Berencana Kirim Tentara ke Perbatasan Meksiko
Diskusi itu mencakup pengerahan Garda Nasional dan menekan Kongres untuk mengesahkan peraturan guna menutup celah-celah yang bisa dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi kejahatan, termasuk para penyelundup narkoba dan manusia.
Dua pendahulu Trump, George W. Bush dan Barack Obama, mengirim satuan-satuan Garda Nasional hanya untuk memberikan dukungan intelijen, pengawasan dan dukungan pengintaian kepada agen-agen patroli perbatasan.
Senator Partai Demokrat yang beroposisi, Brian Schatz dari Hawaii, yang bertugas di komisi anggaran Senat, dengan cepat mengecam gagasan tersebut, dan menyatakan di Twitter bahwa "militer kita punya banyak hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada dikerahkan untuk memenuhi" janji kampanye Trump. [ab/uh]