Melbourne Longgarkan Lockdown Jelang Berakhirnya Australia Terbuka

Melbourne akan melonggarkan lockdown ketiganya, Rabu, 17 Februari 2021. (Foto: dok).

Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, akan melonggarkan lockdown ketiganya, Rabu (17/2), dan memungkinkan para penonton untuk kembali menyaksikan langsung turnamen tenis Australia Terbuka setelah dinyatakan tertutup selama lima hari.

Arena Rod Laver akan diizinkan menghadirkan 7.477 penonton, sekitar 50 persen dari kapasitasnya, mulai Kamis untuk empat hari terakhir Grand Slam pertama tahun 2021 itu, kata panitia penyelenggara.

Hingga 30.000 penggemar tenis setiap harinya telah diizinkan masuk ke tiga zona di tempat penyelenggaraan turnamen itu, Taman Melbourne, sebelum negara bagian Victoria memberlakukan lockdown.

Daniel Andrews.

Menteri Utama Victoria Daniel Andrews sebelumnya mengatakan pihak berwenang kesehatan yang memutuskan jumlah penonton yang bisa menyaksikan langsung turnamen tenis itu. “Kami mengakhiri lockdown dengan membiarkan orang-orang bergerak bebas karena lockdown singkat dan tegas ini berhasil, '' kata Andrews.

Lockdown telah diberlakukan di seluruh Victoria, dengan populasi 6,5 juta orang, untuk mencegah penyebaran virus dari ibu kota negara bagian itu.

Sebagian besar pembatasan akan dicabut menjelang Rabu tengah malam, setelah tidak ada infeksi baru yang terdeteksi dalam periode 24 jam terakhir, kata Andrews.

Sekolah-sekolah dan bisnis-bisnis juga akan dibuka kembali.

BACA JUGA: Melbourne akan Longgarkan Lockdown Ketiga

Tetapi orang-orang masih akan diharuskan mengenakan masker dan jumlah tamu ke rumah-rumah pribadi hanya akan dibatasi maksimal lima orang hingga 26 Februari, hari di mana 25 kasus COVID-19 aktif terakhir di negara bagian itu diperkirakan tidak akan lagi menular.

Semua kasus diketahui terkait sebuah hotel bandara di Melbourne di mana para pelancong biasanya dikarantina selama 14 hari sejak kedatangan mereka dari luar negeri.

BACA JUGA: Australia Terbuka Dimulai Saat Penutupan Wilayah Karena COVID-19

Bisnis-bisnis mengeluh bahwa lockdown, yang diumumkan hanya beberapa jam sebelum berlaku Jumat lalu, mengganggu perayaan Tahun Baru Imlek dan Hari Valentine.

Beberapa pemimpin bisnis menggambarkan lockdown terbaru itu sebagai reaksi yang berlebihan. [ab/uh]