Memperketat Penyebaran Virus Corona

  • Yudha Satriawan

Seorang pengunjung pameran buku di Jakarta mengenakan masker untuk melindungi dari penularan virus corona, 8 Maret 2020. (Foto: AFP)

Pemerintah terus berupaya mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia, sementara seorang pasien positif virus corona meninggal. Protokol kesehatan di lingkungan institusi pendidikan, area publik, dan pemerintahan pun diperketat.

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, saat menghadiri Dies Natalis di Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Rabu (11/3), mengatakan pemerintah terus berusaha memperketat dan mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia. Ma'ruf juga meminta masyarakat berdoa agar wabah virus corona segera mereda.

Wapres Ma'ruf Amin jumpa pers usai menghadiri kegiatan Dies Natalis UNS Solo, Rabu, 11 Maret 2020. (Foto: Humas UNS Solo)

"Kebijakan pertama itu memperketat pintu masuk baik dari darat, laut, udara, terutama dari udara, sehingga seleksi nya lebih ketat lagi.Yang kedua, penyiapan perawatan yang yang dilengkapi dengan berbagai alat dan memperbanyak rumah sakit rumah sakit yang bisa ada kamar isolasi yang bisa menangani kasus korona. Tentu saya menganjurkan di mana-mana supaya kita itu berdoa. Supaya usaha lahiriahnya optimal tetapi juga memohon Allah agar dijaga dari wabah, khususnya corona, dan bahaya lainnya tidak pernah berhenti. Kita sebagai umat beragama harus banyak meminta. Ada yang di luar kemampuan kita manusia," jelasnya.

Pemerintah mengumumkan satu pasien, kasus ke-25 yang positif virus corona yang sedang dirawat di rumah sakit, meninggal dunia. Pasien tersebut warga negara asing yang sedang berada di Indonesia. WNA tersebut juga mengalami penyakit penyerta antara lain diabetes dan hipertensi.

BACA JUGA: Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 7 Orang

Dua pasien positif lainnya, kasus ke- 6 dan 14 dalam kondisi membaik dan siap dipulangkan. Hasil laboratorium keduanya dinyatakan negatif virus corona.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan ada 27 pasien positif virus corona yang sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Pemerintah menerbitkan sejumlah prokotol penanganan penyebaran virus corona di lingkungan institusi pendidikan, area dan transportasi publik, protokol kesehatan dan komunikasi publik.

Berbagai daerah dan institusi pendidikan menerbitkan surat edaran merespons langkah pemerintah

Universitas Sebelas Maret UNS Solo menerbitkan surat edaran meminta mahasiswa, karyawan, dan dosen UNS menunda bepergian ke luar negeri. Rektor UNS, Profesor Jamal Wiwoho mengatakan surat edaran ini merupakan bentuk antisipasi penyebaran virus corona. Menurut Jamal, ada beberapa kegiatan dosen dan mahasiswa UNS yang akan berlangsung di sejumlah negara kawasan Asia.

Your browser doesn’t support HTML5

Memperketat Penyebaran Virus Corona

"Kita lakukan edaran supaya hati-hati memberikan ijin izin bagi dosen dan mahasiswa, karyawan UNS yang ingin bepergian ke luar negeri. Contohnya, Wakil Rektor 4 ke Jepang bulan ini, kemudian Dekan Fakultas Pertanian juga ke Thailand soal kerjasama permagangan, tentu dengan kondisi seperti ini tidak memungkinkan. Lebih baik kita itu sikapnya hati-hati daripada menanggung risiko. Setelah pemerintah atau WHO memberi statement aman dari wabah virus corona atau tidak ada lagi travel warning, baru kita ikuti. Penyebaran wabah dan dampak virus corona semakin berbahaya. UNS Solo sebagai kampus sehat ya, maka saya peduli bagaimana menjaga kesehatan warga kampus UNS Solo itu," kata Jamal Wiwoho.

Surat Edaran dari Pemkot Solo terkait pemcegahan wabah virus corona. (Sumber: Humas Pemkot Surakarta)

Surat edaran itu berisi tentang ‘kewaspadaan dini terkait wabah virus corona (COVID-19). Salah satu mahasiswa D3 Bahasa Mandarin Sekolah Vokasi UNS Solo, Yefta, merespons surat edaran dari pimpinan kampusnya itu.
"Kami mahasiswa membiasakan cuci tangan. Ya, ada sedikit khawatir dengan virus corona. Hand sanitizer ada, awalnya saya pakai masker, ya akhirnya biasa saja aktivitas di kampus," jelasnya.

Tak hanya kampus, pemerintah kota Solo juga menerbitkan edaran untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus corona. Bahkan dalam surat edaran tentang upaya pencegahan penyebaran penyakit pneumonia di lingkungan sekolah kota Solo itu, sekolah diinstruksikan menyiapkan sejumlah perlengkapan dan peralatan kesehatan, peningkatan peran UKS, kantin sehat, gerakan membiasakan cuci tangan, sosialisasi dari Puskesmas terdekat, hingga dokter kecil atau kegiatan Palang Merah Remaja. Namun beberapa sekolah memperjelas point tersebut dengan mengurangi kontak fisik, misalnya bersalaman, diganti dengan menangkupkan tangan di dada. [ys/ab]