Para petugas penyelamat India menemukan 12 mayat lagi pada hari Kamis (20/5), sementara harapan memudar untuk menemukan 26 orang yang hilang setelah sebuah kapal tongkang dengan 261 orang di dalamnya tenggelam di lepas pantai Mumbai sewaktu siklon kuat menghantam kawasan itu pekan ini, kata para pejabat.
Kelompok terakhir dari 186 penyintas telah diselamatkan hari Rabu (19/5). Sejak itu penyelamat dari angkatan laut yang menggunakan lima kapal perang, sebuah pesawat pengintai dan tiga helikopter hanya menemukan mayat-mayat yang mengambang, kata juru bicara angkatan laut Mehul Karnik.
Telah 49 mayat yang diangkat sejak pencarian dilakukan hari Senin, katanya. Sebagian besar penyintas dan mayat telah tiba di Mumbai, lanjut Karnik.
BACA JUGA: Harapan Pudar untuk Temukan 38 Korban Kapal Tenggelam Akibat Badai di IndiaIndrajeet Singh, seorang penyintas, ingat bahwa semua orang di kapal tongkang besar itu bergegas ke geladak karena merasakan ancaman bahaya selama badai terjadi. Air menyembur ke dalam tongkang dan kapal itu mulai miring, katanya yang dikutip harian The Hindustan Times. “Saya tidak punya opsi lain selain melompat ke laut untuk menyelamatkan diri,” katanya.
Para penyintas yang mengenakan jaket penyelamat terapung-apung hingga delapan jam sebelum diselamatkan para petugas, kata Singh.
Siklon Tauktae membawa angin berkecepatan hingga 210 kilometer per jam, menewaskan lebih dari 50 orang di negara bagian Gujarat dan Maharashtra.
PM Narendra Modi memeriksa kerusakan yang terjadi dari udara pada hari Rabu, dan menjanjikan bantuan pemerintah.
Para pejabat mengatakan lebih dari 16 ribu rumah rusak di Gujarat dan ribuan pohon serta tiang listrik tumbang.
Dalam operasi lainnya, sebuah helikopter angkatan laut menyelamatkan 35 awak sebuah tongkang lainnya yang kandas di sebelah utara Mumbai, kata pemerintah.
Kedua tongkang itu adalah milik Oil and Natural Gas Corp., perusahaan minyak mentah dan gas alam terbesar di India.
Perusahaan itu menyatakan kedua kapal tersebut membawa personel yang ditempatkan untuk pengeboran lepas pantai. [uh/ab]