Mendagri: Solo Jadi Sorotan dalam Antisipasi Terorisme

  • Yudha Satriawan

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengecek sistem data kependudukan di Solo, Jawa Tengah. (VOA/Yudha Satriawan)

Kepolisian di Solo terus melakukan pencegahan terjadinya aksi terorisme, termasuk menjelang Natal, Tahun Baru hingga pilkada mendatang.

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengatakan Kamis (11/12) bahwa menyatakan Solo menjadi sorotan pemerintah dalam mengantisipasi aksi terorisme.

Menurut Tjahjo, munculnya aksi terorisme adalah karena kurangnya koordinasi antara intelijen pemerintah daerah dengan intelijen dari aparat keamanan, TNI dan POLRI.

Tjahjo mengungkapkan pemerintah daerah harus memperketat pendataan warga pendatang.

“Solo ini kan termasuk daerah yang sensitif, segala bentuk pola-pola operasi dan gerakan hingga pola-pola teroris ada di Solo ini. Pengalaman saya di Solo, saya pernah sampai jam 2 pagi ngobrol dengan Wakapolres, personil TNI Kodim, Kopassus, eh tahu-tahu ada bom meledak pas subuh. Padahal Densus antireror sudah banyak di Solo tetapi mereka tidak mengetahui ada aksi semacam itu, kapolresnya tidak tahu, Dandimnya tidak tahu, apalagi Walikotanya juga tambah tidak tahu," ujarnya.

Tjahjo meminta pemerintah daerah memanfaatkan koordinasi dengan aparat militer, Babinsa maupun Kamtibmas untuk mengantisipasi aksi terorisme.

"Jadi kalau ada warga pendatang yang masuk ke wilayahnya lebih dari dua hari itu bisa terdata dan terlacak. Data di RT RW harus terus up to date, kalau perlu sambungan khusus hotline ke pemda dan aparat sebagai bentuk pelaporan yang cepat," ujarnya.

Kapolresta Solo, Kombespol Iriansyah, Jumat siang mengatakan koordinasi pengamanan Natal dan Tahun Baru akan dilakukan dengan pemerintah Solo mulai pekan depan.

“Ya ini sedang kita plot atau pemetaan kekuatan pengamanan. Pendataan jumlah gereja dan lokasi perayaan maupun pusat keramaian. Kalau saat ini kita masih data mentah, rancangan, belum selesai pendataan dan plotting personelnya... Pekan depan kita mengundang walikota, pemkot Solo, dan semua intansi terkait untuk koordinasi pengamanan ini," ujarnya.

Solo akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah pertengahan 2015 mendatang.

Sekitar 1.500 personel dilibatkan dalam pengamanan perayaan Natal dan malam Tahun Baru 2014 lalu. Ribuan personel tersebut merupakan gabungan Polri, Brimob, TNI, Satpol PP dan kelompok Ormas di Solo.

Mereka ditempatkan untuk mengamankan 123 gereja dari 143 gereja yang mengadakan perayaan Natal. Selain itu sebanyak 63 gereja di Solo awal tahun 2014 lalu menyelenggarakan misa khusus menyambut tahun baru.