Mengenal Sosok Tim Kaine, Cawapres Partai Demokrat

Senator Tim Kaine, Cawapres Partai Demokrat bersama Capres Hillary Clinton saat berkampanye bersama di Miami, Florida, 23 Juli lalu.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, Calon Presiden Partai Demokrat Hillary Clinton memilih Tim Kaine sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pemilu November nanti.

Timothy Michael Kaine atau biasa disapa dengan “Tim Kaine” adalah anggota Partai Demokrat yang terpilih untuk mewakili partai di Senat tahun 2012. Sebelumnya ia menjabat sebagai walikota Richmond tahun 1998-2001, gubernur negara bagian Virginia tahun 2006-2010 dan ketua Komite Nasional Demokrat atau DNC tahun 2009-2011.

Tim Kaine, Anak Kansas yang Jadi Cawapres Partai Demokrat

Kaine dilahirkan di Saint Paul, Minnesota pada 26 Februari 1958 dan dibesarkan di Kansas City. Ia lulus dari Universitas Missouri dan kemudian meraih gelar sarjana hukum dari Harvard Law School sebelum menjadi dosen di University of Richmond School of Law.

“Saya tahu banyak di antara Anda baru pertama kali mendengar saya berpidato. Atau bahkan baru pertama kali mendengar nama saya. Tidak apa-apa. Saya sangat ingin kita saling mengenal satu sama lain. Jadi saya ingin menceritakan tentang diri saya. Menjadi wakil presiden bukan lah impian bagi seorang anak yang dibesarkan di Kansas seperti saya. Sebagaimana orang kebanyakan di Kansas, kedua orang saya lebih banyak menghabiskan waktu bekerja dan pergi ke gereja. Ayah saya punya toko besi dan ibu saya yang menjadi pakar komunikasinya. Pekerjaan itu sulit karena sekali saja kita membuat kesalahan maka kita akan merusak pekerjaan yang sudah dilakukan sebelumnya," tutur Tim Kaine.

Ia menambahkan, "Saya dan kedua abang saya biasanya bekerjasama, menyingsingkan lengan baju bekerja bersama ayah. Kadangkala kami masih tidur ketika ayah membangunkan kami dan mengatakan kami harus mengantar barang ke suatu tempat. Memang melelahkan, tetapi itulah yang harus kita lakukan sebagai keluarga : bekerja keras, mengejar mimpi. Kedua orang tua saya kini berusia 81 tahun dan masih sehat wal’afiat. Saya ingat sekali pesan ibu saya ini “Tim, kamu harus memutuskan apakah ingin menjadi orang yang benar atau melakukan yang benar. Jika ingin menjadi orang yang benar, kamu bakal jadi pesimis. Tapi jika melakukan yang benar, kamu akan tetap optimis”-- Hingga hari ini saya tetap optimis.”

Tim Kaine, sosok Cawapres pilihan Hillary Clinton (foto: dok).

Fasih Bicara Bahasa Spanyol Berkat Jadi Sukarelawan di Honduras

Yang menarik setelah lulus sekolah terkemuka di Harvard, Tim Kaine memilih untuk menjadi sukarelawan di Honduras. Negara itu banyak mengubah cara pandang Kaine melihat dunia.

“Selepas dari sekolah saya memutuskan beristirahat dari dunia sekolah dan menjadi sukarelawan bersama Jesuit Missionary di Honduras. Ketika saya tiba di Honduras, semua ilmu hukum yang saya pelajari tidak berguna. Yang bermanfaat justru pekerjaan di toko besi ayah saya. Jadi saya mengajarkan kepada anak-anak muda disana sedikit ilmu pertukangan, dan mereka mengajari saya bicara bahasa Spanyol. Apa yang saya peroleh di Honduras mengubah hidup saya dalam banyak hal, kecuali : agama, keluarga dan kerja keras. Saya juga mengalami langsung apa yang terjadi pada tahun 1980-1981 yaitu kediktatoran. Bagaimana sedikit orang di posisi puncak bisa menguasai begitu banyak hal dan hanya menyisakan sedikit bagi orang kebanyakan. Hal ini mengingatkan saya bahwa kita harus selalu meningkatkan kesempatan dan kesetaraan bagi setiap orang, tanpa peduli dari mana mereka berasal, berapa banyak uang yang mereka punya, bagaimana penampilan mereka, apa aksen mereka atau siapa yang mereka cintai,” papar Kaine.

Tim Kaine & Hillary Clinton Punya Banyak Kesamaan

Dalam kampanye pertama yang dilakukannya bersama Hillary Clinton di Miami, Florida akhir pekan lalu, Tim Kaine mengatakan meskipun memiliki latar belakang berbeda, ia dan Clinton memiliki banyak kesamaan.

“Saya seorang Katholik, Hillary seorang Methodist, tapi kami memiliki landasan yang sama yaitu : lakukan semua hal baik yang bisa Anda lakukan. Ini sangat sederhana. Jika Anda punya nilai positif, Anda akan bisa mengubah banyak orang. Ini pesan yang rasanya ada pada setiap keyakinan dan kebudayaan. Hillary telah menjalankan hal ini seumur hidupnya,” kata Kaine.

Pengendalian Kepemilikan Senjata Api Jadi Isu Utama Kampanye

Senada dengan Hillary Clinton, Tim Kaine menjadikan isu pengendalian kepemilikan senjata api sebagai salah satu isu kampanyenya.

“Saya masih ingat tanggal 16 April 2007 sebagai hari terburuk dalam hidup saya. Juga dalam hidup banyak orang – para orang tua, teman, sahabat, dosen, para petugas medis dan aparat keamanan. Rasa pedih itu tidak pernah hilang. Ada Liviu Librescu, seorang penyintas holocaust asal Rumania yang bisa bertahan hidup pada era holocaust dan ketika Uni Sovyet mengambilalih negaranya, tetapi menjadi korban kekesan senjata api karena ia menghalangi pintu sementara para mahasiswanya memanjat jendela untuk menyelamatkan diri. Saya kehabisan kata-kata. Jadi ketika sebagian besar warga Amerika dan bahkan mayoritas anggota NRA atau Asosiasi Senjata Api Amerika tidak setuju bahwa kita harus mengadopsi langkah-langkah keamanan senjata api yang lebih masuk akal, kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan menyerah!," tegasnya.

Tim Kaine: “Amerika Tidak Dibangun Berdasarkan Rasa Takut”

Menunjukkan kesiapannya memimpin Amerika bersama Hillary Clinton, Kaine – mengutip Presiden Harry S. Truman – mengatakan Amerika tidak dibangun berdasarkan rasa takut. Amerika dibangun berdasarkan keberanian, imajinasi dan tekad bulat untuk bekerja.

“Amerika tidak dibangun berdasarkan rasa takut. Amerika dibangun oleh keberanian, imajinasi dan tekad yang tak terkalahkan untuk melakukan pekerjaan. Hillary Clinton memiliki keberanian, imajinasi dan tekad bulat untuk bekerja. Karena itu kita mempercayainya untuk berjuang demi Amerika, karena itu saya bersamanya, karena itu Anda bersamanya… Apakah Anda bersamanya? (Yes!). Karena itu kita bersamanya. Kita sedang menghadapi saat-saat sulit, tetapi sebagaimana yang saya pelajari dari kehidupan, “masa-masa sulit akan berakhir, tetapi orang yang kuat akan bertahan”. Mari kita buat sejarah dan jadikan Hillary Clinton sebagai presiden Amerika,” ungkapnya.

Tim Kaine, Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden akan berbicara dalam konvensi nasional Partai Demokrat Rabu malam (27/7) untuk menyampaikan dukungan bagi pencalonan Hillary Clinton. [em]