Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menggelar pembicaraan dengan Menteri Pertahanan China, Laksamana Dong Jun, pada Selasa (16/4) pagi. Pembicaraan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian langkah yang diambil oleh AS untuk memperbaiki komunikasi mereka dengan pihak militer China dan mengurangi insiden yang berbahaya dan agresif di wilayah Indo-Pasifik.
Pembicaraan tersebut juga merupakan yang pertama bagi Austin dan Dong, dan juga menajdi yang pertama di mana ia berbicara dengan rekan setaranya dari China sejak November 2022. Pembicaraan itu, yang berlangsung kurang lebih satu jam, terjadi di saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berencana mengunjungi China bulan ini untuk melakukan pembicaraan.
Mayor Jenderal Pat Ryder, sekretaris pers Pentagon, mengatakan Austin “menekankan pentingnya terus membuka komunikasi militer ke militer” antara AS dan China. Dia menggarisbawahi pentingnya menghormati kebebasan navigasi di lautan, khususnya di Laut China Selatan.
Washington dan Beijing telah berusaha memperluas komunikasi dan mengurangi ketegangan yang meningkat antar keduanya. Kontak militer ke militer terhenti pada Agustus 2022, ketika Beijing menghentikan semua komunikasi setelah Ketua DPR AS pada saat itu, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiwan, yang oleh China diklaim sebagai wilayahnya.
BACA JUGA: Blinken akan Fokus Membahas Dukungan China untuk Rusia Dalam Lawatan G7Cairnya hubungan di antara kedua kekuatan dunia itu dimulai pada November tahun lalu ketika Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping bertemu di sela-sela KTT APEC di San Francisco. Sekitar satu bulan setelah pertemuan tersebut, Kepala staf Gabungan AS, Jenderal CQ Brown, berbicara secara virtual dengan rekan setaranya dari China, yang menjadi kontak militer-ke-militer pertama sejak kunjungan Pelosi.
Pembicaraan antara Austin dan Dong telah diantisipasi sebelumnya, namun sang laksamana baru dilantik ke posisinya saat ini pada Desember lalu. Menteri Pertahanan China sebelumnya, Wei Fenghe, menolak permintaan Pentagon untuk berbicara dengan Austin pada tahun lalu menyusul insiden balon mata-mata China yang terbang melintasi AS. Austin sebelumnya telah bertemu dengan Wei pada 2022 di sela konferensi pertahanan di Kamboja.
Ryder mengatakan dalam pembicaraan tersebut, Austin juga membahas soal perang Rusia di Ukraina, dan kekhawatiran mengenai Korea Utara dan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan Austin pada hari Selasa itu memberikan AS kesempatan untuk mencegah kompetisi dengan China saat ini berubah menjadi konflik. Pejabat tersebut, yang berbicara secara anonim, mengatakan AS belum melihat adanya penyadapan yang berbahaya atau tidak profesional terhadap pesawat-pesawatnya sejak November lalu, namun sikap China yang keras terhadap kapal Filipina di Laut China Selatan berisiko menimbulkan eskalasi. [jm/ka/rs]