Untuk tahun ke-2 berturut-turut Menteri Pertahanan Chuck Hagel menuding China melakukan spionase dunia maya terhadap Amerika dalam konferensi Shangri-La di Singapura.
Dalam konferensi internasional tentang keamanan yang diadakan di Singapura, Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel, Jumat (30/5), mengatakan bahwa ‘Amerika tidak akan memalingkan muka’ kalau negara seperti China membatasi pelayaran atau tidak menghiraukan aturan dan kaidah internasional.
Menurut Chuck Hagel, klaim China atas wilayah di Laut Cina Selatan mengacau kawasan, sedang kegagalannya menyelesaikan pertikaian dengan negara lain mengancam kemajuan jangka panjang Asia Timur.
Untuk tahun ke-2 berturut-turut Hagel menggunakan konferensi Shangri-La itu menuding China melakukan spionase dunia maya terhadap Amerika. Dalam menanggapi tudingan itu, China membekukan Kelompok Kerja Dunia Maya Amerika-China dan mengeluarkan laporan mengatakan Amerika melancarkan spionase dunia yang serampangan dan China salah satu sasaran besarnya.
Dalam kesempatan tersbut, Chuck Hagel juga mengatakan tindakan agresif Russia di Ukraina adalah ibarat ‘pekikan keras’ yang memadukan persekutuan NATO. Ia mengatakan tindakan propokatif Rusia yang termasuk aneksasi semenanjung Krimea yang adalah wilayah Ukraina dan pengerahan ribuan pasukan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, akan memaksa negara-negara NATO meninjau-ulang anggaran pertahanan mereka.
Para pemimpin Amerika memang mendesak NATO menaikkan anggaran pertahanan dan memperluas usaha untuk bekerjasama dan berkordinasi di bidang keamanan. Menurut Hagel, mitra NATO seperti Polandia sudah meningkatkan sebagian dari kekuatan pertahanannya.
Hagel dijadwalkan akan menghadiri sidang menteri pertahanan NATO pekan depan. Tindakan Rusia telah mencemaskan anggota NATO dan menyulut mereka memperbanyak latihan militer dan patroli pesawat jet tempur di kawasan.
Menurut Chuck Hagel, klaim China atas wilayah di Laut Cina Selatan mengacau kawasan, sedang kegagalannya menyelesaikan pertikaian dengan negara lain mengancam kemajuan jangka panjang Asia Timur.
Untuk tahun ke-2 berturut-turut Hagel menggunakan konferensi Shangri-La itu menuding China melakukan spionase dunia maya terhadap Amerika. Dalam menanggapi tudingan itu, China membekukan Kelompok Kerja Dunia Maya Amerika-China dan mengeluarkan laporan mengatakan Amerika melancarkan spionase dunia yang serampangan dan China salah satu sasaran besarnya.
Dalam kesempatan tersbut, Chuck Hagel juga mengatakan tindakan agresif Russia di Ukraina adalah ibarat ‘pekikan keras’ yang memadukan persekutuan NATO. Ia mengatakan tindakan propokatif Rusia yang termasuk aneksasi semenanjung Krimea yang adalah wilayah Ukraina dan pengerahan ribuan pasukan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, akan memaksa negara-negara NATO meninjau-ulang anggaran pertahanan mereka.
Para pemimpin Amerika memang mendesak NATO menaikkan anggaran pertahanan dan memperluas usaha untuk bekerjasama dan berkordinasi di bidang keamanan. Menurut Hagel, mitra NATO seperti Polandia sudah meningkatkan sebagian dari kekuatan pertahanannya.
Hagel dijadwalkan akan menghadiri sidang menteri pertahanan NATO pekan depan. Tindakan Rusia telah mencemaskan anggota NATO dan menyulut mereka memperbanyak latihan militer dan patroli pesawat jet tempur di kawasan.