Menteri Pertahanan Amerika Ashton Carter mengatakan tidak ada keinginan AS untuk kembali ke Perang Dingin dan melakukan konflik baru dengan Rusia, dan bahwa sanksi ekonomi sudah mulai memberi hasil dalam melawan agresi Rusia di Ukraina.
Ia mengatakan hal tersebut dalam forum di Berlin sebelum pergi hari Selasa (23/6) ke Estonia untuk bertemu dengan para menteri pertahanan Estonia, Latvia dan Lithuania, yang dulu dipaksa masuk Uni Soviet.
Selanjutnya, Menhan Ashton Carter mengatakan, Amerika akan mengandalkan kombinasi sarana militer dan non militer dalam menghadapi agresi Rusia di Ukraina.
Carter mengatakan, Amerika akan menyumbang Pasukan Operasi Khusus, intelijen dan perlengkapan militer ke dalam Pasukan Reaksi Cepat yang baru dibentuk NATO, sebagian untuk membantu Eropa menghadapi tiap agresi Rusia.
Carter akan bertemu dengan para menteri pertahanan NATO hari Rabu dan Kamis di Brussels untuk membicarakan rencana menghadapi Rusia setelah pencaplokan Semenanjung Krimea Ukraina oleh Rusia dan dukungan militernya pada separatis Ukraina.
Carter bermaksud membicarakan usul Amerika untuk mengirim cukup tank dan perlengkapan militer lain untuk memperlengkapi satu brigade untuk latihan dan program latihan lain di Eropa timur.
Pemimpin pertahanan Amerika belum dengan resmi menyetujui gagasan tersebut dan para pejabat belum mengatakan kemana perlengkapan itu akan dikirim, tetapi ada indikasi bahwa Polandia, yang berbatasan dengan Rusia, mungkin satu lokasi.
Carter mengatakan hari Senin bahwa meskipun Barat tidak mencari musuh dengan Rusia, Barat akan mempertahankan diri kalau perlu.
“Ukraina hanyalah satu bagian dari keprihatinan kami yang lebih besar sekarang ini mengenai Rusia. Sebagai tanggapan, kami akan mengambil pendekatan strategis yang kuat tetapi berimbang, pendekatan yang berusaha memastikan Rusia tidak dapat memaksa siapapun untuk kembali ke masa lalu, sementara menyambut dan mendorong Rusia untuk beralih ke masa depan,” kata Carter.