Menhan AS Tekankan Pentingnya Aliansi dan Kemitraan di Seluruh Dunia

Menteri Pertahanan Amerika, Leon E. Panetta (Foto: dok).

Amerika menegaskan bahwa NATO akan tetap menjadi aliansi kuat dan fleksibel, yang mampu menghadapi tantangan abad ke-21.
Menteri Pertahanan Amerika, Leon Panetta, saat bertolak untuk menemui sekutu-sekutu Amerika di seluruh penjuru Atlantik, mengatakan pihaknya telah menekankan pentingnya mempererat aliansi dan memperkuat kemitraan di seluruh dunia sebagai prioritas dari strategi pertahanan Amerika.

"Sekutu-sekutu kami di Eropa adalah satu-satunya mitra militer yang paling tangguh dan paling dekat yang dimiliki Amerika, dan dengan apa yang terjadi di Afghanistan dan Libya, menurut saya kita semua pernah melihat betapa pentingnya persekutuan itu di abad ke-21," ungkap Menteri Pertahanan Leon Panetta.

The North Atlantic Treaty Organization (NATO) adalah persekutuan pertahanan timbal balik yang terbentuk dari aliansi Perang Dunia II di kawasan transatlantik. Dalam beberapa dekade ini, NATO telah berkembang dengan beranggotakan 28 sekutu, bermitra dengan sejumlah negara non sekutu di seluruh dunia, dan memperbaharui konsep strategisnya, sehingga dapat menjamin keamanan aliansi dalam era di mana terdapat kedua bentuk ancaman, baik tradisional maupun baru.

Amerika, yang baru-baru ini menjadi tuan rumah KTT NATO di Chicago, memandang aliansi ini sebagai landasan kebijakan keamanannya. Sementara berupaya menjamin keamanannya dalam beberapa dekade mendatang, Amerika akan terus melakukannya bekerja sama dengan sekutu-sekutu NATO di seluruh penjuru Atlantik, seperti yang telah dilakukan sejak tahun 1949.

"Kuncinya adalah dengan memperkuat aliansi dan kemitraan yang kita miliki. NATO adalah contoh jenis kemitraan dan aliansi seperti itu. Itu semula berawal dari Perang Dunia I sampai setelah Perang Dunia II. NATO adalah aliansi terkuat yang kita miliki dan luar biasa dalam bersekutu dan bekerja dengan kami," kata Panetta.