Menteri pertahanan Jerman dan Belanda pada Rabu (16/10) mengutuk serangan baru-baru ini terhadap UNIFIL dalam sebuah pernyataan bersama di Berlin.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengatakan pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikenal dengan sebutan pasukan helm biru itu harus dijaga seaman mungkin.
“Tidak ada keraguan tentang hal itu, terlepas dari apakah ini adalah serangan yang disengaja, yang dalam hal ini harus segera dihentikan, atau apakah itu adalah kesalahan yang tidak disengaja oleh pasukan individu, ini juga harus dihentikan melalui rasa peduli yang lebih besar,” ujar Boris
Dia juga mengatakan, “Tidak dapat diterima jika fakta bahwa terowongan itu dekat dengan Hizbullah digunakan sebagai alasan. Harus jelas bahwa pasukan helm biru kita di sana, baik yang berasal dari Belanda, Jerman, Spanyol atau Prancis, berada dalam kondisi aman.”
BACA JUGA: Israel Gempur Benteng Hizbullah di Lebanon, Tewaskan Wali KotaBoris juga menegaskan, bahwa pasukannya akan tetap berada di posisinya, dan bersatu sebagai UNIFIL. Karena itulah, permintaan Netanyahu agar UNIFIL mundur ke utara atau mundur sama sekali, ditolak dengan tegas.
“Kebetulan, hal ini juga bertentangan dengan tuntutan yang terus-menerus diulang, bahwa UNIFIL harus benar-benar menjadi lebih kuat untuk menegakkan Resolusi 1701,” kata Boris lagi.
Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, sebelumnya mengatakan, selama kunjungan ke Kyiv, Belanda menjanjikan 400 juta euro dalam pengembangan drone canggih untuk Ukraina. Sebuah janji yang diperbaruinya di Berlin, dengan menyebut dukungan Belanda untuk Ukraina “tidak tergoyahkan.”
“Merupakan kepentingan bersama kita untuk menjauhkan agresi Rusia sejauh mungkin dan memastikan bahwa Rusia tidak memenangkan perang ini. Dan itulah sebabnya dukungan kita untuk Ukraina tetap sangat penting. Dan itulah sebabnya dukungan Ukraina dari Belanda tidak tergoyahkan,” kata Brekelmans. [ns/jm]