Asosiasi Perpustakaan Amerika mengatakan permintaan untuk menyensor buku-buku di perpustakaan AS tahun lalu mencapai rekor, hampir dua kali lipat daripada tahun sebelumnya. Wartawan VOA Deana Mitchell mengajak kita ke sebuah kota di Texas yang sedang mempertimbangkan penutupan perpustakaannya guna memblokir putusan pengadilan yang memerintahkan agar buku-buku yang dilarang tersebut kembali beredar.
Di kawasan tengah Texas, pihak berwenang di kabupaten Llano yang mayoritasnya kawasan perdesaan, sedang mempertimbangkan untuk menutup perpustakaan mereka. Pertimbangan itu dilakukan setelah hakim federal membatalkan putusan parlemen setempat untuk melarang buku yang oleh sebagian orang dianggap “pornografi.”
Pustakawan Suzette Baker dipecat karena menolak menarik buku-buku itu dari rak perpustakaan. Pada acara dengar keterangan terbuka berkenaan dengan kemungkinan penutupan perpustakaan itu ia mengatakan, “Saya ingin tahu bagaimana History of the KKK itu pornografi. How to Be an Anti-Racist, bagaimana itu pornografi? Bukan, ini bukan soal pornografi. Ini mengenai perampasan hak. Ini bukan negara komunis. Ini bukan negara Nazi. Anda tidak boleh memilihkan bahan bacaan kami. Itu hak kami.”
Baker mengatakan banyak buku yang ingin dilarang oleh kelompok legislator itu adalah mengenai LGBTQ dan orang kulit berwarna. Pendukung pelarangan buku Rhonda Schneider juga berbicara dan membacakan apa yang ia sebut sebagai contoh materi eksplisit kepada hakim. Ia mengatakan, “Perpustakaan merupakan bagian vital dari komunitas kita. Mereka mengatakan ini ruang yang aman bagi anak-anak. Ini bukan ruang yang aman bagi anak-anak.”
Your browser doesn’t support HTML5
Ia mengatakan semua buku yang dilarang itu sekarang ada di rak perpustakaan Llano. Contoh materi yang ia bacakan berbunyi, “Jadi kamu bisa menjadi homoseksual atau heteroseksual dan saya rasa saya memahaminya.”
Warga Llano Emmett McPherson percaya perpustakaan itu harus ditutup.
“Satu-satunya alasan saya mendukung penutupan perpustakaan adalah karena kita belum dapat memindahkan buku yang jelas-jelas pornografi ke bagian bacaan dewasa. Saya merelakan penutupan seluruh perpustakaan untuk mencegah buku-buku itu, menjauhkan buku-buku itu dari tangan anak-anak saya,” jelasnya.
Meskipun mungkin ditolak beberapa orang, buku-buku itu bukan pornografi, kata Direktur Eksekutif Asosiasi Perpustakaan Texas Shirley Robinson. Ia mengatakan sebagian dari hampir 40 legislasi dalam masa sidang legislatif kali ini di Texas yang berkaitan dengan perpustakaan, memuat dakwaan pidana terhadap pustakawan.
Robinson mengatakan, “Para pustakawan meninggalkan profesi mereka karena ada potensi ancaman tuntutan pidana atau pelecehan di dalam komunitas mereka.”
BACA JUGA: Larangan Buku di AS, Cermin Paranoia?Kari Anne Holt adalah penulis berbasis di Texas yang buku-bukunya dilarang di banyak perpustakaan. Buku ini berkenaan dengan dua remaja putri pelajar sekolah menengah yang mendapati bahwa mereka saling suka.
Holt mengatakan, “Dalam industri kami, kami bekerja sangat keras bukan hanya untuk mendiversifikasi suara dalam buku, penulis dan sebagainya, tetapi juga untuk menunjukkan kegembiraan queer atau orang kulit hitam. Dan sementara ini jumlahnya meningkat, jumlah buku yang dilarang juga meningkat hampir sama banyaknya. Ketika cerita saya adalah mengenai saya yang tidak harus berubah, tetapi orang-orang di sekitar saya harus berubah untuk menerima saya, ini seperti mengancam dan buku-buku itu dilarang.”
Para Komisaris Kabupaten Llano memutuskan penutupan perpustakaan itu “di luar agenda pembahasan,” membiarkan isu ini tetap terbuka sambil mengajukan banding atas perintah federal untuk mengembalikan buku-buku itu ke peredaran. Keputusan itu diperkirakan akan diambil bulan Oktober mendatang. [uh/lt]