Menteri Urusan Kesehatan dan Layanan Publik AS, Alex Azar hari Jumat (2/10) mengatakan pada panel anggota Kongres bahwa ia yakin Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan AS (FDA) tidak berkompromi dengan siapapun soal standar persetujuannya atas vaksin Covid-19.
Azar tampil di hadapan Kongres beberapa jam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa ia dan ibu negara Melania positif terjangkit Covid-19.
Azar diminta hadir di SubKomite tentang Krisis Virus Corona DPR karena staf komite itu merilis laporan yang menyatakan bahwa pemerintah Trump “terlibat dalam pola campur tangan politik yang terus menerus” terhadap para pejabat urusan kesehatan untuk menanggapi pandemi virus corona.
BACA JUGA: Pimpinan FDA: Sains akan Jadi Landasan bagi Persetujuan Vaksin Covid-19Laporan komite itu menilai presiden dan staf-nya berulangkali melakukan memasukkan politik partisan ke dalam keputusan kesehatan publik, dan mengesampingkan pandangan ilmuwan-ilmuwan terkemuka Amerika.
Dalam pernyatannya, Azar berkeras bahwa seluruh tindakan yang diambil badan-badan di bawah HHS, yaitu Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan FDA, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC, dan Institut Kesehatan Nasional NIH – “didasarkan pada sains dan bukti.” Ia mengatakan standar itu juga diterapkan untuk otorisasi atau menyetujui vaksin Covid-19 apapun.
Presiden Trump dalam beberapa kesempatan mengatakan Amerika sudah hampir mengembangkan vaksin, yang menurutnya akan siap sebelum akhir tahun ini.
Pejabat kesehatan publik Amerika umumnya mengatakan vaksin tidak akan tersedia sebelum 2021.
Sebagian ilmuwan, pakar kesehatan publik dan anggota Kongres telah menunjukkan keprihatinan bahwa pemerintah Trump akan menekan FDA untuk memberikan persetujuan atas vaksin Covid-19 sebelum pemilu presiden 3 November, meskipun data dari beberapa uji klinis tidak mendukung penggunaan vaksin itu secara luas.
Azar juga mengatakan “karena sangat berhati-hati,” ia telah menjalani uji medis Covid-19 pada Jumat pagi dan hasilnya negatif. [em/pp]