Menteri Kesehatan Jerman, Jumat (29/1) mengatakan ia memperkirakan vaksin COVID-19 AstraZeneca akan disetujui untuk penggunaan darurat, tetapi kemungkinan hanya untuk penggunaan terbatas.
Berbicara pada sebuah konferensi pers di Berlin, Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan regulator obat Eropa, Badan Kesehatan Eropa (EMA) mungkin menyetujui vaksin baru itu dengan restriksi karena data mengenai penggunaannya pada kaum lansia “belum cukup.”
Spahn mengatakan pentingnya menunjukkan perbedaan antara data yang belum cukup dan data yang “buruk.”
Berbicara pada acara yang sama, Presiden Paul Ehrlich Institute (PEI) Klaus Cichutek mengatakan, ada perdebatan panas terkait vaksin dalam proses persetujuannya pekan lalu. Tetapi ia meyakini bahwa “landasan kerja esensial” telah diletakkan untuk menyetujui vaksin itu tanpa ada pembatasan usia.
Ia mengatakan, “basis bagi persetujuan, terutama untuk vaksin, haruslah manfaatnya yang jauh melebihi risikonya,” dan ia meyakini vaksin itu memenuhi standar tersebut. PEI adalah badan riset dan regulasi yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Jerman.
Juga pada acara yang sama, Presiden Lembaga Penyakit Menular Robert Koch, Lothar Wieler, memperingatkan mengenai potensi ancaman dari varian baru COVID-19.
Ia mengatakan karakteristik varian-varian itu belum diketahui sepenuhnya dan tidak diketahui apakah varian itu lebih berbahaya, dan dalam sejumlah kasus, apakah seseorang yang telah terjangkit COVID-19 atau divaksinasi, memiliki kekebalan terhadap varian itu. [uh/ab]