Menteri Keuangan RI Agus Martowardojo, calon tunggal yang diajukan Presiden Yudhoyono kepada DPR RI sebagai calon Gubernur BI, menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Jakarta, Senin (25/3).
JAKARTA —
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB, Anna Muawanah mengatakan bahwa sektor pertanian di Indonesia terus bermasalah dan harus segera ditangani dengan baik. Penanganan masalah ini dapat dimulai dari sektor perbankan.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI, Anna Muawanah menegaskan BI harus membentuk bank khusus untuk sektor pertanian. Karena selama ini pertanian tidak pernah menjadi prioritas bagi perbankan di saat petani maupun pelaku industri pertanian mengajukan pinjaman. Akibatnya menurutnya sektor pertanian sulit berkembang, sehingga sering terjadi ketidakstabilan stok dan harga berbagai komoditas.
”Sektor pangan sangat universal bahkan menjadikan suatu disabilities disuatu pemerintahan, jika sektor pangan terjadi gejolak dan sebagainya. Dan sektor pertanian dianggap sebagian perbankan merupakan sektor yang sangat tidak bankable. Bagaimana (apabila) kebijakan BI kedepan (di) sektor pertanian justru kebalikan(nya), (menjadi) prioritas dari sebuah sektor (untuk) memberikan kredit," ungkap Anna Muawanah. "Pertambangan masih hal menarik, infrastruktur masih menarik tetapi sektor pangan adalah sangat universal dari sesuatu yang sangat membahayakan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut calon Gubernur BI, Agus Martowardojo menegaskan,
bahwa industri perbankan merupakan industri yang sangat regulated dan hal tersebut membuat di dunia ini orang mau berinvestasi bank itu. "Kalau kita ingin membangun bank pertanian, mungkin akan cukup sulit. Lebih baik bank-bank yang sekarang ini sudah ada diminta komitmennya untuk membangun kompetensi dan segmen khusus untuk pengembangan pertanian dan dimonitor, dan betul-betul diberikan insentif," kata Menkeu Agus Martowardojo.
"Kita perlu punya komitmen kepada pertanian. Bentuk-bentuk seperti asuransi, (yang memberikan layanan) khusus untuk petani sehingga mereka menjadi tertarik untuk mengembangkan pertanian dan tidak cenderung urbanisasi. Di tingkat penyikapan fiskal kita perlu juga mendukung agar petani-petani itu menjadi tertarik untuk mengelola lahannya," tambah Menkeu.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI, berbagai pertanyaan, saran dan protes disampaikan anggota Komisi XI. Arif Budimanta dari Fraksis PDIP mengingatkan agar Agus Martowardojo tidak ingkar seperti saat awal sebagai Menteri Keuangan terkait divestasi PT. Newmont.
“Seperti yang kita ketahui, pak Agus tanggal 26 Mei 2011 pernah mengatakan ketika divestasi Newmont itu gagal, pak Agus akan mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan. Kalau yang itu saja bapak tidak penuhi, bagaimana kami (bisa) yakin bapak akan melakukan 22 halaman presentasi ini,” tanya Arif Budimanta.
Sementara anggota dari Fraksi PDIP, Dolfi mempertanyakan kebijakan yang akan dilakukan Agus Martowardojo jika terpilih sebagai Gubernur BI terkait tingginya suku bunga perbankan di Indonesia.
“Suku bunga di Indonesia itu sangat tinggi dibandingkan dengan negara tetangga cuma 1,5 persen, dua persen bahkan setengah persen. Di Jepang mungkin bahkan nol persen tapi kita sampai enam persen. Sebagai calon Gubernur BI sampai kira-kira berapa persen bapak bisa turunkan ini,” tanya Dolfi.
Beberapa anggota Komisi XI juga mempertanyakan keterlibatan Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan dalam kasus Hambalang dan Century. Untuk kedua kasus tersebut ditegaskan Menkeu, ia siap mundur dari jabatan Gubernur BI jika terbukti terlibat.
Uji kelayakan dan kepatutan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI akan dilanjutkan Selasa dan rencananya akan diputuskan terpilih atau tidaknya Agus Marto sebagai Gubernur BI pada Selasa malam setelah anggota Komisi XI DPR RI melakukan pertemuan tertutup.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI, Anna Muawanah menegaskan BI harus membentuk bank khusus untuk sektor pertanian. Karena selama ini pertanian tidak pernah menjadi prioritas bagi perbankan di saat petani maupun pelaku industri pertanian mengajukan pinjaman. Akibatnya menurutnya sektor pertanian sulit berkembang, sehingga sering terjadi ketidakstabilan stok dan harga berbagai komoditas.
”Sektor pangan sangat universal bahkan menjadikan suatu disabilities disuatu pemerintahan, jika sektor pangan terjadi gejolak dan sebagainya. Dan sektor pertanian dianggap sebagian perbankan merupakan sektor yang sangat tidak bankable. Bagaimana (apabila) kebijakan BI kedepan (di) sektor pertanian justru kebalikan(nya), (menjadi) prioritas dari sebuah sektor (untuk) memberikan kredit," ungkap Anna Muawanah. "Pertambangan masih hal menarik, infrastruktur masih menarik tetapi sektor pangan adalah sangat universal dari sesuatu yang sangat membahayakan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut calon Gubernur BI, Agus Martowardojo menegaskan,
bahwa industri perbankan merupakan industri yang sangat regulated dan hal tersebut membuat di dunia ini orang mau berinvestasi bank itu. "Kalau kita ingin membangun bank pertanian, mungkin akan cukup sulit. Lebih baik bank-bank yang sekarang ini sudah ada diminta komitmennya untuk membangun kompetensi dan segmen khusus untuk pengembangan pertanian dan dimonitor, dan betul-betul diberikan insentif," kata Menkeu Agus Martowardojo.
"Kita perlu punya komitmen kepada pertanian. Bentuk-bentuk seperti asuransi, (yang memberikan layanan) khusus untuk petani sehingga mereka menjadi tertarik untuk mengembangkan pertanian dan tidak cenderung urbanisasi. Di tingkat penyikapan fiskal kita perlu juga mendukung agar petani-petani itu menjadi tertarik untuk mengelola lahannya," tambah Menkeu.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI, berbagai pertanyaan, saran dan protes disampaikan anggota Komisi XI. Arif Budimanta dari Fraksis PDIP mengingatkan agar Agus Martowardojo tidak ingkar seperti saat awal sebagai Menteri Keuangan terkait divestasi PT. Newmont.
“Seperti yang kita ketahui, pak Agus tanggal 26 Mei 2011 pernah mengatakan ketika divestasi Newmont itu gagal, pak Agus akan mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan. Kalau yang itu saja bapak tidak penuhi, bagaimana kami (bisa) yakin bapak akan melakukan 22 halaman presentasi ini,” tanya Arif Budimanta.
Sementara anggota dari Fraksi PDIP, Dolfi mempertanyakan kebijakan yang akan dilakukan Agus Martowardojo jika terpilih sebagai Gubernur BI terkait tingginya suku bunga perbankan di Indonesia.
“Suku bunga di Indonesia itu sangat tinggi dibandingkan dengan negara tetangga cuma 1,5 persen, dua persen bahkan setengah persen. Di Jepang mungkin bahkan nol persen tapi kita sampai enam persen. Sebagai calon Gubernur BI sampai kira-kira berapa persen bapak bisa turunkan ini,” tanya Dolfi.
Beberapa anggota Komisi XI juga mempertanyakan keterlibatan Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan dalam kasus Hambalang dan Century. Untuk kedua kasus tersebut ditegaskan Menkeu, ia siap mundur dari jabatan Gubernur BI jika terbukti terlibat.
Uji kelayakan dan kepatutan Agus Martowardojo sebagai calon Gubernur BI akan dilanjutkan Selasa dan rencananya akan diputuskan terpilih atau tidaknya Agus Marto sebagai Gubernur BI pada Selasa malam setelah anggota Komisi XI DPR RI melakukan pertemuan tertutup.