Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Rabu (3/4) mengatakan bahwa ia tidak akan mengesampingkan pengambilan langkah-langkah tambahan untuk melindungi industri energi bersih AS dari persaingan dengan China, sewaktu ia melakukan perjalanan ke China selama hampir sepekan untuk pembicaraan tingkat tinggi. Pembicaraan tersebut bertujuan untuk lebih menstabilkan hubungan finansial dan ekonomi antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Saat singgah di Alaska untuk pengisian bahan bakar pesawat, Yellen mengatakan kepada para wartawan bahwa pemerintahan presiden Joe Biden ingin mendukung pertumbuhan industri panel surya, kendaraan listrik dan baterai AS.
“Kami memberikan subsidi pajak untuk beberapa dari sektor-sektor ini, dan saya tidak ingin mengesampingkan kemungkinan cara lain yang akan melindungi mereka,” kata Yellen, ketika ditanya apakah ia akan mengangkat prospek hambatan perdagangan baru dengan mitra-mitranya di China.
Ia tidak merinci apakah langkah-langkah baru AS akan mencakup tarif.
BACA JUGA: Menkeu AS Kunjungi China, Bahas Subsidi dan Kapasitas Industri yang BerlebihanSebelum perjalanannya itu, Yellen mengatakan bahwa subsidi energi bersih China dan kelebihan kapasitas industri “merugikan perusahaan-perusahaan dan para pekerja Amerika juga di seluruh dunia.”
Ini adalah kunjungan kedua Yellen ke China dan berlangsung setelah Presiden Biden dan pemimpin China Xi Jinping berbicara melalui telepon pekan ini untuk pertama kalinya sejak pertemuan mereka November lalu. Kunjungan ini juga dilakukan sementara pengawasan terhadap Beijing meningkat menjelang pemilihan presiden AS dan Washington memperketat pembatasan penjualan barang-barang teknologi tinggi ke China.
Setelah pembicaraan telepon mereka, Xi memperingatkan Biden bahwa AS “menciptakan risiko” dengan menekan perkembangan perdagangan dan teknologi China, sebut kantor berita pemerintah Xinhua.
Seorang pejabat senior Departemen Keuangan yang memberi keterangan kepada wartawan sebelum lawatan Yellen mengatakan bahwa selain bertemu dengan petinggi ekonomi China, Wakil PM He Lifeng, serta para pejabat dan mantan pejabat pemerintah pusat lainnya, Yellen dijadwalkan bertemu dengan para mahasiswa, profesor dan pemimpin usaha. [uh/ab]