Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, pada Rabu (1/5), mengatakan kepada wartawan bahwa “kemajuan nyata dan bisa dibuktikan” dalam mengirim bantuan ke dalam wilayah Gaza telah tercapai. Ia menekankan bahwa bantuan ke Gaza telah menjadi “prioritas Presiden Biden sejak awal” dan menjadi “fokus setiap lawatannya” ke wilayah itu sejak 7 Oktober.
Blinken menyoroti “kolaborasi yang sangat penting” antara Israel, Yordania, dan PBB dalam memfasilitasi bantuan. Ia menambahkan bahwa AS “mungkin tinggal seminggu lagi” mempunyai koridor maritim sendiri untuk distribusi bantuan. Tetapi ia mendesak bantuan “dipercepat” karena “masyarakat Gaza sangat membutuhkan.”
“Kemajuannya memang nyata, tetapi mengingat besarnya kebutuhan di Gaza, distribusi ini perlu dipercepat dan berkelanjutan,” kata Blinken.
Blinken melakukan lawatan ketujuhnya ke wilayah itu sejak Oktober, ketika perang meletus, untuk mencapai kesepakatan yang sulit antara Israel dan Hamas yang dapat mencegah serangan Israel ke Rafah, kota di Gaza selatan, tempat sekitar 1,4 juta warga Palestina berlindung.
BACA JUGA: Badan Amal World Central Kitchen Kembali Beroperasi di GazaDalam lawatan yang mencakup kunjungan ke Arab Saudi dan Yordania, ia mendesak Hamas agar menerima usul gencatan senjata terbaru, yang dinilainya “kemurahan hati pihak Israel yang luar biasa.”
AS dengan gigih mendukung pemboman dan serangan darat Israel di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan. Tetapi mereka semakin kritis karena banyaknya korban jiwa warga sipil Palestina.
AS terang-terangan menentang serangan di Rafah, di mana lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah berkumpul di dalam dan sekitar kota tersebut setelah melarikan diri dari pertempuran di tempat lain di wilayah kantong itu. [ka/jm]